Deforestasi di Indonesia periode tahun 1990 – 2012 sekitar 919 ribu ha/tahun. Angka deforestasi ini sangat tinggi dan masih terjadi sampai sekarang. Implikasi logis dari angka deforestasi yang sangat tinggi ini adalah berkurang atau hilangnya berbagai jenis biodiversity di Indonesia, termasuk pohon langka yang semakin langka.
Dengan semakin banyaknya jenis pohon langka di Indonesia, menurut parapihak perlu dilakukan upaya sistematis melalui sebuah gerakan penyelamatan dan perlindungan. Padahal di Indonesia saat ini banyak nama – nama lokasi yang ide awalnya dari nama pohon. Sebut saja misalnya Menteng (Baccaurea racemose), Pulau Andalas (Morus macroura), Cempaka Putih (Michelia alba), dan masih banyak nama Kota, Kabupaten atau nama tempat lainnya yang diambl dari nama – nama pohon. Pohon – pohon tersebut sekarang makin sulit ditemukan.
DPP Himpunan Alumni IPB bersama, IPB, Seameo Biotrop dan BEM IPB melakukan acara webinar coaching clinic Budidaya dan Pemeliharaan Pohon Langka Nusantara. Kegiatan webinar dibuka oleh Waki Ketua Umum DPP HA IPB, Nelly Oswini Subekti.
Dalam sambutannya Nelly Oswini menyebutkan, “kegiatan coaching clinic ini merupakan salah satu rangkaian acara gerakan nasional konservasi pohon langka nusantara. Acara coaching clinic ini akan dilakukan dengan cara penyampaian materi melalui online dan praktek budidaya pohon yang akan dilakukan terbatas di Biotrop dan IPB. Kegiatan penanaman pohon langka oleh DPP HA IPB sudah dimulai sejak tahun 2018 dengan berbagai jenis pohon langka dari setiap pulau di Indonesia”.
Acara yang dikemas dengan santai dan interaktif ini dihadiri peserta dari berbagai provinsi di Indonesia. Peserta begitu antusias mendengarkan pemaparan pemateri yang mengeteganghkan upaya konservasi pohon langka dengan perpaduan metode silvikultur dan sosio – kultur yang didukung oleh perangkat teknologi seperti perbanyakan tanaman melalui generatif, vegetatif, kombinasi generatif + vegetatif dan kultur jaringan.
“Tema umum penanaman pohon langka oleh DPP HA IPB tahun 2021 adalah penanaman pohon langka yang sudah diadopsi menjadi nama daerah. Banyak nama daerah yang berasal dari nama pohon dan keberadaan pohon tersebut sudah langka. Kami dari DPP HA IPB mendorong partisipasi parapihak untuk turut melestarikan pohon langka nusantara”, ucap Nelly Oswini.
***MRi***
No comment