Menurut sebagian warga desa, berburu hewan seperti babi dan sapi liar di hutan cukup membantu dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan.

BERBURU hewan liar alias ‘meramu’, hingga kini ternyata masih berlangsung di Nusantara (Indonesia). Pada belantara rimba di kepulauan Tanimbar Maluku misalnya.
Masyarakat di 12 desa sekitar kawasan hutan ternyata masih ada yang berburu (meramu) di kawasan hutan, meski jumlahnya hanya sebagian kecil.
Seperti diakui seorang warga desa, bahwa warga masih melakukan aktifitas berburu dan menjerat di hutan sekitar Desa. “Ini kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan lauk (protein -red) keluarga kami,” tuturnya.
Beberapa warga lain di lokasi yang sama juga berpendapat seperti itu. Menurut mereka, berburu hewan seperti babi dan sapi liar di hutan cukup membantu dalam kebutuhan pangan.

“Daging hewan bisa didapatkan secara gratis. Disamping itu, jika hasil perburuannya banyak, maka sisanya dapat dijual ke tetangga-tetangga atau warga sekitar desa.” Kira-kira demikian pendapat para warga desa di sekitar kawasan hutan tersebut.
NKT 5
Adapun hewan yang diburu meliputi sapi liar dan babi. Kedua hewan liar tersebut merupakan alternatif sumber protein hewani untuk pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat desa-desa sekitar hutan.Sementara itu, sebagian besar pemenuhan kebutuhan protein hewani lainnya diperoleh warga dari peliharaan sendiri, membeli dari warga sekitar desa dan dari para nelayan.
Berdasarkan hasil FGD sebuah Tim Survey dan wawancara dengan masyarakat, menunjukkan bahwa masih ada sebagian kecil masyarakat yang secara khusus melakukan kegiatan berburu dan penjeratan hewan liar di hutan. Lalu sebagian besar masyarakat memperoleh dengan cara membeli dan berbudidaya. Jenis hewan ternak yang dipelihara tersebut adalah sapi, kerbau, kambing dan ayam.

Cerita beberapa warga di desa serta hasi FGD dengan beberapa pihak dapat disimpulkan bahwa sejumlah lokasi di kawasan tersebut terdapat lahan berburu dan penjeratan yang memenuhi syarat sebagai kawasan dengan Nilai Konservasi Tinggi (NKT) 5.**
(FA Kartono)
No comment