Teratai: Dipandang, Dimakan, dan Berkhasiat

Disamping lezat, beberapa bagian tumbuhan teratai memiliki khasiat kesehatan yang luar bisa.

TERATAI memang anggun dan indah. Tumbuhan berdaun rata sesuai naik-turunnya permukaan air ini, bahkan dianggap bunga suci dan lambang kearifan nirwana oleh orang beragama Budha. Yang jelas, seperti disebutkan di awal, tumbuhan air ini memang indah dipandang mata.

Tapi jangan salah, teratai ternyata bisa dimakan. “Umbinya bisa dibikin sup yang enak,” ucap seorang taman GI di Bogor. Apa iya? Akhirnya GI menelusuri sejumlah literatur.

Yang dimaksud dalah akarnya. Akar teratai adalah umbi dari bunga teratai yang berwarna putih, lunak, dapat dikupas, dan diiris. Akar teratai ini begitu populer di sejumlah restoran Cina. Selain sup, mereka  mengolah menjadi berbagai hidangan, seperti tumisan, salad, hingga keripik.

Indah, lezat, dan satu lagi yang tak kalah penting ialah; khasiatnya. Dilansir dari sejumlah situs, banyak penelitian yang menemukan potensi biji teratai untuk meredakan nyeri,  menyehatkan organ hati, serta anti kanker. Lalu  apa saja kandungan gizi biji teratai sehingga memiliki berbagai khasiat?

Kaya Nutrisi

Teratai (lotus), atau nama latinnya Nelumbinis semen, oleh Masyarakat Tiongkok, bunga dan bijinya cukup populer sebagai obat tradisional. Situs University of Rochester Medical Center, mengungkapkan, satu mangkuk biji teratai mengandung protein: 1.17 gram, energi: 25.23 kkal, kalsium: 12.47 miligram, zat besi 0,27 mg, magnesium: 15,88 mg, fosfor: 47,63 mg, kalium: 104,04 mg, natrium: 0,28 mg, zink 0,08 mg, tembaga: 0,03 mg, serta mangan: 0,18 mg.

Tidk hanya itu, biji teratai juga kaya bermacam vitamin, seperti vitamin A: 3.69 IU, vitamin B1: 0,05 mg, vitamin B2: 0,01 mg, serta B3 0,12 mg. Dalam jumlah yang sama, terkandung pula asam folat sebanyak 7.94 mcg.

Khasiat Teratai 

Dari berbagai zat gizi dan senyawa aktif di dalamnya, sejumlah penelitian menyatrakan bahwa biji teratai bisa menurunkan risiko berbagai jenis kanker. Studi pada jurnal Applied Food Research menyebutkan bahwa ekstrak biji dan daun teratai mengandung fitokimia yang berperan penting dalam pencegahan kanker payudara, kanker paru-paru  dan kanker prostat.

Selain itu, ekstrak akar dan daun teratai berpotensi menghambat pertumbuhan sel kanker rahim. Namun, dikatakann bahwa potensi tersebut ditemukan masih skala laboratorium. Perlu studi lebih lanjut.

Biji teratai pun dipublikasikan sebagai pelindung organ hati. Pemberian 250 mg/kg ekstrak biji dan daun teratai sebanyak dua kali selama dua minggu dilaporkan dapat melawan kerusakan hati terkait penggunaan aspirin pada tikus. 

Ada lagi publikasi yang menyebutkan, bahwa tanaman teratai mengandung nymphayol yang berpotensi meningkatkan kadar insulin pada tikus diabetes. Pemberian ekstrak biji teratai dilaporkan memberi manfaat dalam menurunkan kadar glukosa darah dan merangsang regenerasi sel beta pankreas.

Luar biasa.

***Riz***

Redaksi Green Indonesia