Senyawa dalam Gaharu yaitu sesquiterpenes bekerja melawan pertumbuhan dan perkembangan patogen atau agen biologis penyebab penyakit. Patogen ini apabila dibiarkan akan berkembang menjadi suatu jenis penyakit berbahaya, seperti cardiovascular (berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah), diabetes, penyakit pernafasan kronis, hipertensi, cancer, dan lain-lain. Nah, ini dia …, sesquiterpene berperan sebagai anti-bakteri, jamur dan virus yang dapat menghambat suatu penyakit dapat berkembang.
Terhitung sejak 16 Maret lalu, lebih dari 24.000 tulisan ilmiah mengenai covid-19 sudah dipublikasikan (Hao K, 2020). Di Indonesia sendiri, berbagai riset untuk menekan tingkat penyebaran dan memerangi virus tersebut juga terus dilakukan.
Salah satu berita penting datang dari Bogor. Adalah Dr. Asep Hidayat bersama timnya di Laboratorium Mikrobiologi Hutan dari Laboratorium Mikrobiologi Hutan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Badan Litbang dan Inovasi, KLHK, berhasil mengungkap hubungan penting antara gaharu dan korona. Ternyata bahan aktif minyak gaharu (Aquilaria spp.) mengandung senyawa kimia yang dapat membunuh atau membasmi mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan virus. Tentu saja termasuk virus korona.
Temuan dan inovasi oleh Asep bersama timnya ini dinilai sangat penting sebagai tindakan preventif dan antisipatif ditengah ancaman krisis kesehatan akibat covid-19. Kini, manfaat dari komponen-komponen senyawa kimia “pembunuh” mikroorganisme itu tengah dikembangkan kedalam produk bernilai guna, seperti hand soap dan hand sanitizer yang dapat digunakan oleh masyarakat luas untuk menekan covid-19.
Penasaran dengan hasil penelitian yang dilakukannya itu, kami menemui Dr. Asep Hidayat di sela-sela kesibukannya. Berikut, petikan wawancaara kami Bersama Dr. Asep Hidayat.
Apa benar salah satu senyawa dalam gaharu dapat mematikan korona ?
Biar clear, saya urai dari hulunya dulu, ya. Ada tiga isu utama yang perlu diperhatikan terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan inti yang ditujukan. Isu pertama adalah soal korban meninggal akibat covid-19.
Data statistik dari salah satu lembaga terpercaya di Amerika Serikat yaitu Worldometers.info telah mengungkap bahwa, tingkat kematian tertinggi akibat covid-19 yaitu sebesar 14,8% berada pada umur 80+ tahun, menyusul 8,0% pada umur 70-79 tahun, lalu sebesar 3,6% pada umur 60-69 tahun, dan 1,3% pada umur 50-59 tahun. Sedangkan tingkat kematian terendah akibat covid-19 yaitu berada pada umur 0-9 tahun sebesar 0%, menyusul 0,20% pada umur 10-39 tahun dan 0,40% pada umur 40-49 tahun.
Yang kedua ?
Kemudian yang kedua, data statistik dari lembaga yang sama, juga menunjukkan bahwa tingkat kematian tertinggi akibat covid-19 diakibatkan karena kondisi medis pasien yang telah ada sebelumnya. Berdasarkan data statistik, pasien yang melaporkan dengan tidak ada kondisi medis (comorbidities) yang sudah ada sebelumnya yaitu memiliki tingkat kasus kematian terendah sebesar 0,9%.
Kategori jenis-jenis penyakit yang membuat pasien berisiko lebih tinggi meninggal akibat infeksi covid-19 adalah berturut-turut, pertama penyakit cardiovascular (berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah) sebesar 10,5%, diabetes (7,3%), penyakit pernafasan kronis (6,3%), hipertensi (6%), dan kanker (5,6%).
Dari dua fakta statistik tersebut, dapat disimpulkan bahwa resiko tertinggi terinfeksi virus corona yaitu ada pada orang-orang dengan usia 50 tahun keatas dan telah memiliki riwayat kesehatan medis sebelumnya.
Nah…. Yang ketiga ?
Lalu isu yang terakhir yaitu mengenai komponen senyawa-senyawa kimia sebagai penyusun utama didalam resin kayu gaharu itu. Agar lebih mudah dipahami, secara umum ada tiga komponen senyawa kimia utama sebagai bahan penyusun didalam minyak gaharu. Pertama adalah komponen aromatik, kedua sesquiterpen (sesquiterpenes), dan yang terakhir adalah asam lemak dan alkana (fatty acid and alkanes).
Didalam tiga komponen utama itu, masing-masing terdiri lagi dari beberapa komponen kimia yang membentuknya. Ringkasnya, dari tiga komponen utama sebagai pembentuknya itu, sesquiterpene memiliki komponen senyawa kimia yang dapat berperan sangat efektif melawan bakteri, jamur, dan virus, yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia.
Apa relevansinya dengan virus korona ?
Pertanyaan yang tepat. Berbagai penelitian ilmiah bereputasi tinggi telah mengkonfirmasi kevalidan dari informasi ini. Melalui pemanfaatan komponen senyawa-senyawa kimia yang mengandung sesquiterpenes yang ada gaharu, ternyata sangat berperan penting sebagai tindakan preventif dan antisipatif untuk menekan laju penyebaran dan penularan yang diakibatkan oleh virus korona ini.
Penduduk yang berusia diatas 50 tahun keatas dan memiliki riwayat penyakit yang telah ada sebelumnya menjadi paling beresiko meninggal ditengah krisis kesehatan akibar virus corona ini. Apalagi, jenis-jenis penyakit utama yang berfungsi sebagai inang telah diketahui, yang membuat si virus dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Saya sangat yakin bahwa masih banyak jenis-jenis penyakit lainnya diluar data statistik yang dilaporkan itu yang dapat digunakan sebagai calon inang yang dapat digunakan virus korona untuk melakukan reproduksinya.
Bagaimana cara kerja sesquiterpenes menangkal korona
Nah, sesquiterpenes ini bekerja melawan pertumbuhan dan perkembangan patogen atau agen biologis penyebab penyakit. Patogen ini apabila dibiarkan akan berkembang menjadi suatu jenis penyakit berbahaya, seperti cardiovascular (berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah), diabetes, penyakit pernafasan kronis, hipertensi, cancer, dan lain-lain. Dengan kata lain, sesquiterpene berperan sebagai anti-bakteri, jamur dan virus yang dapat menghambat suatu penyakit dapat berkembang.
Bersambung….
***AYH & MRi***
No comment