Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat sensitif terhadap perubahan iklim global. El-nino dan La-nina sulit diprediksi. Jadwal tanam padi tak menentu, hama pun merebak.
DUA nama itu terdengar cantik; El-nino dan La-nina, namun kedatangannya kerap mencemaskan, tidak hanya bagi petani padi, tapi siapapun di negeri agraris ini.
Kedua gejala klimatologis ini menyebabkan perubahan jadwal tanam padi yang sulit diprediksi, serta meningkatkan risiko terjadinya kekeringan dan banjir. Kedua kondisi ekstrem ini berdampak besar pada sektor pertanian, termasuk dalam penyebaran penyakit seperti hawar daun bakteri (HDB) yang semakin meluas setiap tahunnya.
HDB adalah penyakit yang menimbulkan kerusakan signifikan pada tanaman padi, pangan utama di Indonesia. Untuk mengatasi masalah ini, dibutuhkan analisis yang cepat dan akurat terhadap kondisi tanaman padi. Salah satu solusi yang digunakan adalah teknologi penginderaan jauh yang memungkinkan pemantauan tanaman secara lebih efisien mulai dari waktu, biaya, dan tenaga.
Hal tersebut telah dilakukan oleh penulis (Mochammad Naufal Shidqi) beberapa waktu lalu. Sekedar info, bahwa kegiatan penelitian itu adalah dalam rangka penulisan Skripsi penulis sebagai Mahasiswa IPB University.
Dari kegiatan yang dilakukan di Desa Ciherang, Kab. Bogor – Jawa Barat diketahui peta distribusi keparahan penyakit HDB. Sebaran kerusakan karena hama pun terlihat.
Setelah dianalisa, terlihat penyebaran hama tersebar terutama di bagian tenggara area penelitian. Kerusakan pada tanaman padi yang mencapai 20-40% terdeteksi lebih banyak di wilayah ini.
Penginderaan Jauh
Hasil pengamatan lapangan dengan menggunakan drone yang dilengkapi dengan sensor kamera multispectral itu memudahkan bagi para petani untuk melihat penyebaran kerusakan hama dan petani bisa melakukan penanganan di wilayah yang tepat. Penelitian ini membuktikan, bahwa teknologi penginderaan jauh sangat efektif untuk memantau serangan penyakit HDB pada tanaman padi.
Dengan pemanfaatan teknologi ini, diharapkan upaya pencegahan dan pengendalian hama penyakit dan pertanian di indonesia bisa terus berkembang menjadi smart agriculture, sehingga hasil panen di bidang pertanian dapat lebih optimal di tengah tantangan perubahan iklim yang tidak menentu.*
(Mochammad Naufal Shidqi)
No comment