Pelalawan: Tarian Dari Kebun Sawit

Pria setengah baya yang juga aktif di organisasi KNPI itu berharap agar PT. SLS terus memberikan dukungan kepada sanggar yang dipimpinnya. Dengan kegiatan seperti ini setidaknya memberikan dampak positif bagi Milenial dan Gen Z Pelalawan.

SAWIT telah memberikan kehidupan dan kesejahteraan bagi masyarakat Riau sebagai daerah terluas lahan produksi bahan baku minyak goreng tersebut. Tak terkecuali bagi Kabupaten Pelalawan.

Kiprah peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan ekonomi wilayah itu, salah-satunya dilakukan oleh PT. Sumber Lembah Subur (SLS), sebuah perkebunan kelapa sawit yang tergabung dalam kelompok usaha Astra Agro Lestari (AAL).

Sebagai perusahaan yang juga mengemban peran penting bagi sosial ekonomi masyarakat, PT. SLS telah banyak melakukan hal positif dalam bingkai kepedulian sosial dan kebersamaan dengan masyarakat Pelalawan, khususnya di sekitar areal kebun.

Bina Milenial dan Gen Z

Tidak hanya dalam ekonomi, soal kesenian dan budaya pun tak luput dari perhatian PT. SLS untuk didukung pengembangannya. Seperti diungkapkan Veto, seorang penggerak generasi muda (khususnya di bidang kesenian) di Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan – Riau.

Veto adalah Ketua Sanggar Sehentak Senada Sejak 2015. Sanggar ini aktif membina ratusan generasi muda, khususnya para milenial dan gen z.

Tak kurang dari 300- an milenial dan gen Z dilatih di sanggar ini. Belum lagi alumni alias yang sudah tidak lagi rutin latihan di sanggar.Dikatakan Veto, bahwa dirinya melatih di sepuluh sekolah (SMP dan SMA) di seputar perkebunan SLS.

“Kegiatan ini bisa terus berjalan, tentu berkat adanya dukungan dari PT. SLS,” jelas Veto. Dikatakannya, sejak 2015, SLS konsisten membantu pembiayaan, baik dalam bentuk kas (uang) maupun sarana dan pra sarana. Tak kurang dari 40 set kostum penari merupakan bantuan dari PT. SLS.

Disamping itu beberapa jenis alat musik yang dimiliki Sanggar Sehentak Senada juga merupakan sumbangan dari perusahaan perkebunan milik AAL tersebut. Diantaranya alat musik gambus rebana, dan aneka alat musik Melayu lainnya.

Veto

Pria setengah baya yang juga aktif di organisasi KNPI itu berharap agar PT. SLS terus memberikan dukungan kepada sanggar yang dipimpinnya. Dengan kegiatan seperti ini setidaknya memberikan dampak positif bagi genarasi muda.

“Jujur saja yang bang, saya kuatir bila anak muda di sini tidak punya kreatifitas. Hal-hal negatif dengan mudah terjadi, seperti kenakalan remaja, terutama sex bebas,” tuturnya kepada GI.

***Riz***

Redaksi Green Indonesia