Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berperan dalam sistem pangan, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan menjaga agar tidak berdampak pada pemanasan global.

MBG bukan hanya sekedar makan. Lebih jauh, program unggulan Prabowo – Gibran ini akan memberikan dampak sangat luas.
“Dampak terhadap SDM sudah jelas, yakni peningkatan kesehatan dan kecerdasan. Tapi dampak ikutan lainnya tentu akan sangat besar. Termasuk terhadap penguatan ekosistem,” jelas Rektor IPB – Prof. Dr. Arif Satria saat pembukaan Food & Agriculture Summit IV-2025 di Bogor, hari ini (Kamis, 23/01).
Gizi Rendah
Sementara menurut Kepala Lembaga Riset International Pangan, Gizi dan Kesehatan, Institut Pertanian Bogor, Drajat Martianto, kualitas sarapan pada anak-anak Indonesia umumnya rendah.
Sementara secara umum status gizi remaja di Indonesia umumnya normal, 8.3% kurus dan sangat kurus, 12.1% overweight dan obese. Dikatakannya, SDM yang berkualitas adalah fondasi kemajuan bangsa.
“Kualitas SDM tidak hanya diukur dari kemampuan intelektual dan keterampilan, tetapi juga dari kesehatan fisik dan mental yang optimal. Semuanya dipengaruhi oleh pola makan dan status gizi,” tegas Martianto.

Untuk itu, menurutnya, pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) berfungsi untuk meningkatkan akses makanan secara gratis, berperan dalam penguatan pembangunan SDM berkualitas. Disamping itu, yang tak kalah pentingnya, program MBG berperan dalam keberlanjutan sistem pangan, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan menjaga agar upaya
MBG tidak berdampak pada pemanasan global.
***Riz***
No comment