Secara tradisional, daun ini digunakan untuk membersihkan kandungan setelah melahirkan atau menstruasi, dan dipercaya dapat membantu menyembuhkan kanker payudara.

SEORANG ibu tua tampak membungkuk,dan bahkan jongkok di pinggir jalan komplek perumahan Villa Green Apple Garden Cipanas. Ternyata Ia memetik daun sejenis tumbuhan liar. “Itu apa Ncik, buat apa?” sapa GI. Perumahan dengan hawa pegunungan tersebut didominasi oleh warga ‘keturunan’ Cina yang memang menyukai tumbuhan herbal.
Ibu tua Tionghoa itu menjawab; “lokatmala.” Lalu dia menjelaskan: “Ini tumbuhan luar biasa. Rasanya enak, cukup dioseng campur telur. Khasiatnya pun banyak,” tambahnya.
Banyak Nama
Lokatmala adalah sebutan nama di kalangan masyarakat Sunda. Sementara itu banyak nama lain dari tumbuhan liar tersebut.
Menurut sejumlah literatur, tumbuhan liar ini disebut juga ‘baru cina, hia, atau mugwort’. Nama latinnya adalah Artemisia vulgaris. Konon, tumbuhan ini telah digunakan sebagai tumbuhan obat dan bahan masakan sejak ratusan tahun lalu.
Tanaman tahunan herba yang harum ini tumbuh di lahan yang tidak diolah, di tempat-tempat yang terlantar, dan di pinggir jalan .
Berkhasiat
Lokatmala dipercaya mampu menurunkan lemak darah karena mengandung flavonoid dan polifenol. Kedua senyawa antioksidan ini membantu mengurangi kolesterol jahat atau LDL, menghambat pembentukan plak dalam pembuluh darah, dan meningkatkan metabolisme lemak.

Secara tradisional, daun ini digunakan untuk membersihkan kandungan setelah melahirkan atau menstruasi, dan dipercaya dapat membantu menyembuhkan kanker payudara. Selain itu, daun lokatmala juga dikenal memiliki sifat anti-inflamasi, anti-bakteri, dan anti-oksidan.
***Riz***
No comment