Irvan Fadli Wanda, M.Si, Dr. Ir. Sudarmono, dan Dr. Ridha Mahyuni M.Sc.*)
Inilah sebuah catatan perjalanan: menguak flora dan pesona memukau hutan lindung dan wisata pantai pasir putih Gunung Sekerat, Bangalon, Kutai Timur, Kalimantan Timur
MUNGKIN belum banyak yang tahu, betapa indahnya alam di kawasan Gunung Sekerat. Gunung karst ini terletak di Kalimantan Timur.
Uniknya, lokasi ini terdiri dari topologi berbukit, dengan titik tertinggi mencapai 561 meter. Suhu rata-rata pada kawasan ini 28°C. Bulan terpanas adalah Oktober pada 28°C, dan terdingin pada bulan April yaitu kisaran 24°C.
Curah hujan rata-rata adalah 2.558 milimeter per tahun. Bulan terbasah adalah Juli, dengan curah hujan 327 milimeter, dan Oktober merupakan bulan terkering dengan curah hujan 124 milimeter. Musim berbunga dan berbuah di kawasan hutan gunung sekerat diperkirakan sepanjang tahun.
Suatu pengalaman yang luar biasa, saat kami dan tim menjelajahi kawasan ini. Jalanan daratan yang kami lalui untuk mencapai lokasi ini, dari Samarinda dengan menggunakan kendaraan roda empat yang ditempuh selama 6 jam.
Kami berhenti di daerah Kabupaten Sangatta dan menginap di sana. Kemudian pagi berikutnya dilanjutkan dengan kegiatan pengurusan perijinannya di Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur yang ada di Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur.
Setelah menyelesaikan perizinan maka perjalanan menuju Hutan Lindung Gunung Sekerat selama sekitar 2 jam didampingi oleh penjaga hutan dan juga menentukan penginapan yang ada di wilayah tersebut.
Kawasan Pertambangan
Kutai Timur disebut juga ‘kabupaten pertambangan’ karena banyak pemukimnya yang bekerja di wilayah pertambangan. Setiap pagi warga menunggu jemputan bus dari perusahaan tambang dan kemudian pulangnya juga diantar oleh bus tersebut. Lokasi ini berada di tepi Pantai Gunung Sekerat.
Wilayah ini tidak hanya merupakan lokasi pertambangan batubara, namun juga pertambangan kapur yang berada di tepi laut pada bagian timur Pulau Kalimantan.
Infrastruktur wilayahnya masih banyak yang berupa tanah ataupun batuan. Sebagian ada yang dilakukan pengaspalan, namun sudah banyak yang mengalami kerusakan, terutama di wilayah pemukiman. Wilayah pemukiman itu berdekatan dengan kawasan Hutan Lindung Gunung Sekerat. Beberapa bidang jalan tampak tengah dibeton.
Pada umumnya masyarakat selain bekerja di wilayah perkebunan kelapa sawit pribadi juga bekerja sebagai pekerja tambang. Untuk itu, beberapa rumah penduduk juga banyak dijadikan penginapan untuk para pekerja tambang.
Seperti disebutkan tadi, pertambangan yang ada berbatasan langsung dengan wilayah Hutan Lindung Gunung Sekerat hanya dibatasi dengan jalan pertambangan. Jalan ini juga bisa menuju Pantai Pasir putih Gunung Sekerat.
Pemukiman penduduk desa yang paling dekat berada di Dusun Seberau Bawah, Desa Sekerat, Kec. Bengalon, Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur. Dari Dusun tersebut kita harus menyeberangi jalan pertambangan batubara yang berupa jalan truk besar menuju ke pelabuhan batubara yang selanjutnya batubara tersebut diangkut melalui kapal Batubara.
Rafflesia di Gunung Sekerat
Wilayah Hutan Lindung Gunung Sekerat, tepatnya di Seberang jalan Batubara, banyak terdapat tumbuhan merambat Tetrastigma yang ukurannya masih kecil. Ternyata, menurut Catatan sejarah, dahulu juga terdapat Rafflesia yang ditemukan oleh Meijer tahun 1990-an.
Kami pun melakukan kunjungan untuk mencari lokasi Rafflesia, serta sekaligus untuk mendata tumbuhan yang berbiji di kawasan ini. Meskipun tidak menemukan Rafflesia namun kami berhasil mengumpulkan biji-bijian di wilayah tersebut.
Jadi informasi mengenai Rafflesia tersebut sudah tidak ada lagi. Apalagi karena penduduk tersebut juga banyak yang pendatang, maka cerita tentang bunga tersebut tidak terdengar lagi.
Meskipun begitu, kami mencari ketua ataupun sesepuh masyarakat. Siapa tahu kami bisa mendengar tentang keberadaan Rafflesia. Namun pengetahuan jenis Rafflesia atau bunga bangkai terkadang rancu dengan tumbuhan bunga bangkai Ammorphophallus.
Meskipun begitu, ternyata masih banyak tumbuhan inangnya Rafflesia atau Tetrastigma yang masih kecil diameter batangnya. Selain itu masih ditemukan tumbuhan buah ataupun tumbuhan yang berbiji yang ada di hutan lindung.
Di sini juga terlihat masih banyak jenis-jenis burung. Bahkan kami pun betemu langsung dengan seekor orang utan di wilayah tersebut. Jadi dapat dikatakan, tumbuhan buah-buahan sangat penting pada wilayah Hutan Lindung Gunung Sekerat. Mengapa? Karena tidak hanya untuk jenis-jenis burung yang ada di wilayah tersebut juga untuk makanan dari orang hutan.
Beberapa data tumbuhan jenis buah-buahan yang kami catat meliputi: Fordia microphylla Dunn ex Z.Wei (Fabaceae), Vitex pinnata L. (Lamiaceae), Callicarpa pentandra Roxb (Lamiaceae), Debregeasia longifolia (Burm.f.) Wedd. (Urticaceae), Pterolobium densiflorum Prain (Fabaceae), Gmelina asiatica L. (Lamiaceae), dan lain sebagainya. Jenis-jenis tersebut kami dapatkan, termasuk jenis yang buahnya kecil-kecil. Untuk buah-buahan yang berukuran sedang atau besar tampaknya, jumlahnya masih kurang.
Kondisi wilayah hutan lindung ini sudah terdesak oleh adanya perkembangan berbagai jenis penambangan baik itu batubara, bioetanol maupun berbagai jenis tambang lain yaitu kapur dan pasir.
Untuk itu, menurut kami, perlu adanya gerakan untuk mengembalikan hutan yang ada di lokasi tersebut sesuai dengan habitatnya, dimana banyak ditemukan tumbuhan merambat Tetrastigma maupun juga tumbuhan jenis buah-buahan lain yang sangat penting bagi orangutan maupun berbagai jenis burung yang ada.
Perlu penanganan khusus demi pencegahan agar tidak terjadi meluasnya perladangan di areal Hutan Lindung Gunung Sekerat. Ini sangat mendesak dilakukan, apalagi dengan semakin intensifnya penambangan kapur maupun juga pembukaan penambangan pasir yang ada di wilayah tersebut, baik itu dari investor lokal maupun juga dari investor asing yang ada di wilayah Kalimantan Timur.
Langkah cepat perlu dilakukan, yakni berupa pemagaran ataupun pengaturan batas dari hutan lindung dengan wilayah yang bukan hutan lindung. Perlu pula dilakukan pengukuran ulang dan juga pembuatan regulasi, agar tidak terjadi perusakan hutan lindung yang merupakan habitat orang utan maupun berbagai jenis burung serta jenis-jenis tumbuhan endemik Kalimantan Timur yang terancam punah.
Salah satunya Rafflesia yang telah tercatat pada tahun 1900-an dan tumbuh di wilayah Hutan Lindung Gunung Sekerat. Namun dengan melihat jenis tumbuhan inangnya, yaitu Tetrastigma, sebagai tempat tumbuh Rafflesia, dengan diameter yang sangat kecil, maka bisa disimpulkan bahwa semakin berkurangnya Inang Rafflesia.
Pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi menjaga batas dari wilayah Hutan Lindung Gunung Sekerat dengan wilayah yang menjadi areal untuk pertambangan dan pemukiman masyarakat.
Pesona Pasir Putih
Pantai di sepanjang pesisir timur Kalimantan, air lautnya jernih. Pasirnya putih, halus serta luas, sehingga menarik untuk dijadikan lokasi wisata dan penginapan. Untuk mencapai pantai ini jalannya sudah beraspal bagus. Di beberapa lokasi sudah ada penginapannya.
Di pantai ini juga ada beberapa pohon kelapa maupun pohon waru yang tumbuh dan menaungi, sehingga terasa sejuk. Beberapa areal pantai yang berdekatan dengan bukit kapur terdapat penambangan kapur, dan pasirnya juga putih.
Perlu Dipulihkan
Beberapa jenis tumbuhan yang menghasilkan buah dan biji di wilayah Hutan Lindung Gunung Sekerat, menurut penulis, kedepannya perlu adanya upaya pengembalian habitat, setelah dikembangkan atau ditumbuhkan di area Kebun Raya ataupun areal ex- situ.
Beberapa jenis biji yang berhasil dikoleksi selama 9 hari kegiatan meliputi;
Vitex pinnata L. Willd. (Lamiaceae); Dikoleksi berupa buah di Ds Sekerau, Gunung sekerat. Ditemukan di hutan dataran rendah dengan ketinggian 5 m dpl. Jenis ini memiliki sebaran E. Asia-Indian subcontinent, Myanmar, Thailand, Cambodia, Laos, Vietnam, Malaysia, Indonesia (Tropical Plants Database, 2019).
Fordia microphylla Dunn ex Z.Wei (Fabaceae); Dikoleksi berupa buah di Ds Sekerau, Gunung sekerat. Ditemukan di hutan dataran rendah yang terfragmentasi. Ditemukan diketinggian 5 m dpl. Jenis ini memiliki sebaran Asia (GBIF, 2022). Beberapa literatur jenis ini memiliki nama Millettia pulchra.
Buchanania arborescens (Blume) (Anacardiaceae); Dikoleksi berupa buah di kawasan pantai Gunung Sekerat. Ditemukan di habitat hutan rawa pantai. Jenis ini tersebar di India dan Kepulauan Andaman sampai China, Taiwan, Asia Tenggara sampai Australia bagian utara dan Pacific bagian barat (Asianplant, 2021).
Aegiceras corniculatum (L.) Blanco (Primulaceae); Dikoleksi berupa buah di kawasan pantai Gunung Sekerat. Ditemukan diketinggian 5 m dpl. Buah berwarna hijau hingga merah jambon (jika sudah matang), permukaan halus, membengkok seperti sabit. Dalam buah terdapat satu biji yang membesar dan cepat rontok. Jenis ini memiliki sebaran Sri Lanka, Malaysia, seluruh Indonesia, Papua New Guinea, Cina selatan, Australia dan Kepulauan Solomon (Wetlands, 2021).
Glochidion rubrum Blume (Phyllanthaceae); Dikoleksi berupa buah di Gunung Sekerat. Ditemukan di hutan rawa pantai. Distribusi dari jenis ini adlah Indo-China, Burma, Thailand, Peninsular Malaysia, Sumatra, Jawa, Kalimantan, Filipina, Sulawesi dan Maluku (Asianplant, 2021).
Clausena sp (Rutaceae); Dikoleksi berupa buah di Ds Sekerau, Gunung sekerat. Ditemukan di hutan dataran rendah dengan ketinggian 75 m dpl. Buah Clausena memiliki aroma yang khas dan memiliki minyak atsiri. Kebanyakan marga Clausena memiliki karakter simpan rekalsitran (Hong et al, 1998).
Rauvolfia sumatrana Jack(Apocynaceae); Dikoleksi berupa buah di Ds Sekerau, Gunung sekerat. Ditemukan di hutan dataran rendah dengan ketinggian 75 m dpl. Jenis ini memiliki sebaran China (S. Guangdong), Indo-China to Malesia. (POWO, 2021).
Nepenthes mirabilis (Lour.) Druce (Rutaceae); Dikoleksi berupa buah di Sei Wein, Balikpapan. Ditemukan di hutan dataran rendah dengan ketinggian 20 m dpl. Jenis ini memiliki sebaran Indo-China dan Malesia, Queensland, Pulau Caroline (POWO, 2021).
Debregeasia longifolia (Burm.f.) Wedd. (Urticaceae); Dikoleksi berupa buah di Ds Sekerau, Gunung sekerat. Ditemukan di hutan dataran rendah dengan ketinggian 34 m dpl. Jenis ini memiliki sebaran China to Tropical Asia and Vanuatu. (POWO, 2021).
*) Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasonal (BRIN)