Mengunjungi Desa Bangsal seperti melakukan wisata alam. Formasi alamnya lengkap. Ada hutan alam yang masih asri. Disisi sebelah lain akan ditemui aliran sungai yang meliuk-liuk begitu indah. Pada bagian lainnya ada galian irigasi yang kalau beruntung dapat melihat berbagai jenis ikan di dalamnya. Pada sisi yang lainnya, kita akan melihat hamparan rumput menghijau dan tentu dihiasi dengan gerombolan kerbau yang mencari makan.
Masyarakatnya hidup dari Bertani, peternak, pencari ikan sungai dan berbagai bentuk usaha tipikal masyarakat sekitar hutan lainnya. Keramahan memancar dari setiap masyarakat yang ditemui.
Masyarakat dapat Ilmu Baru
Di Desa ini berdiri sebuah Pondok Pesantren untuk tingkat Tsanawiyah (SMP) dan Aliyah (SMA) yaitu Pesantren Ibnul Fallaah. Jangan dibayangkan Pesantren ini hanya mengajarkan agama, justru Pesantren ini sangat paham dengan kebutuhan masyarakat. Selain belajar ilmu agama, Pesantren ini juga memberikan pengajaran khusus bidang pertanian.
Pelajaran ilmu pertanian bukan hanya selingan tapi menjadi salah satu pelajaran penting. Saat ini ilmu pertanian diajarkan pada Hari Senin – Sabtu. Awalnya hanya pada Hari Sabtu dan Minggu. Setelah adanya kerjasama antara program Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) dengan WALHI Sumatera Selatan di Desa Bangsal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, yang mengajarkan dasar-dasar pertanian, pesantren ini merasa ada energi baru, Pesantren Ibnul Fallaah memanfaatkan ilmu dari program ICCTF ini untuk mata pelajaran wajib di pesantren.
Menurut Kepala Desa Bangsal, Muhammad Hasan, yang sekaligus Ketua Yayasan Ibnul Fallaah, “Program ICCTF bermanfaat besar bagi Desa Bangsal. Program ICCTF sudah memberikan pelajaran penting tentang pemetaan partisiatif, pembuatan kompos, pelatihan penanganan kebakaran hutan dan lahan, pelatihan budidaya ikan dan juga pelatihan budidaya pertanian organik”.
“Dengan adanya pelatihan-pelatihan tersebut, masyarakat bukan hanya dapat ilmu baru tetapi masyaakat juga mendapatkan penghasilan tambahan dan mitra potensial baru” sambung Kepala Desa Bangsal.
Sebaik-Baik Program
Keterangan Kepala Desa dibenarkan oleh Muhammad Husin, Ketua Kelompok Harapan Sejahtera Desa Bangsal. Menurut Muhammad Husin, “Setelah mendapatkan pelatihan penanggulangan kebakaran dari ICCTF, Desa bangsal sudah empat kali menjadi tuan rumah pelatihan pembukaan lahan tanpa bakar yang diselenggarakan beberapa kabupaten. Beberapa kabupaten yang pernah melakukan pelatihan penanganan Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Bangsal antara lain Kabupaten Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI) dan Kabupaten Banyuasin”.
Tentu saja masyarakat Bangsal Bangga dipilih berkali-kali menjadi tuan rumah pelatihan karhutla. Desa Bangsal makin terkenal dan hebatnya lagi, beberapa warga Bangsal menjadi trainer dalam pelatihan beberapa kabupaten ini.
Kepala Desa Bangsal menambahkan, “sebaik-baik program adalah program yang bisa memberikan manfaat untuk jangka panjang. Program ICCTF ini sudah memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat dan bagi generasi muda karena sudah masuk ke dalam kurikulum pesantren. Santri-santri yang belajar pertanian suatu saat akan mengajarkan lagi kepada masyarakat dimanapun mereka mengabdi”, pungkas Kepala Desa yang banyak senyum ini.
***MRi***
No comment