MBG: Geliat Bisnis Dibalik Makan Gratis

Banyak peluang usaha terkait Program MBG, mulai dari usaha tani, supplier, angkutan, kuliner dan sebagainya.

PADA tahap operasional, BGN membentuk dan menugaskan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mengelola setiap dapur MBG.
Jumlah SPPG secara bertahap akan terus bertambah dari tahun ke tahun sesuai dengan jumlah penerima MBG yang ditargetkan. “Monitoring dan evaluasi SPPG perlu dilakukan secara terstruktur dan berkala,” kata Prof. Dr. Didik Suharjito, Kepala Pusat Kajian Resolusi Konflik (CARE IPB).

Peluang Bisnis & Tenaga Kerja
Program MBG berpotensi besar untuk pemenuhan gizi nasional dalam rangka pembangunan SDM berkualitas, yang mendukung peningkatan human capital dan penguatan sistem pangan. Mitra bisnis akan bermanfaat lebih besar dan langsung apabila dapat dikerjasamakan dengan supplier lokal.
Menurut Dr. Ir. Dudi S. Hendrawan, MM, Ketua Umum ABC-HA IPB, bahan pangan dalam Program MBG memang sebaiknya dipasok oleh petani, peternak, bebudidaya ikan, nelayan, serta usaha mikro dan kecil.
“Dengan demikian, Program MBG dapat menciptakan tenaga kerja langsung 38 – 61 orang per desa atau secara nasional sekitar 4.2 juta orang,” jelas Dudi.
Selain itu program MBG diperkiakan akan meningkatkan kesejahteraan para tani,  pembudidaya ikan, nelayan, usaha mikro dan kecil, dengan mendapatkan pendapatan antara 1,5 – 2 kali dari UMR. Hal ini menjadikan program MBG akan sangat disenangi oleh petani dan masyrakat desa.


***Riz***

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *