Belajar Kemandirian dari Rumah Tambak

Kali ini GI berkesempatan berpetualang di Kalimantan Utara. Lokasi survey kami seputar hutan mangrove yang terasosiasi dengan tambak-tambak dan badan air sungai.

KEBERADAAN tambak di sini mudah dijumpai dengan ukuran-ukuran besar. Jika berbicara sepetak tambak, jangan bayangkan ukuran 100 m2 persegi atau lebih kecil. Disini satu petak tambak ada yang berukuran 10 hektar lebih.
Pemilik tambak biasanya mempekerjakan penjaga tambak untuk merawat tambaknya. Penjaga tambak umumnya tinggal di rumah sederhana di pinggir tambak dekat sungai.
Ketika survey, GI beberapa kali singgah di rumah tambak ini. Kadang kami izin untuk berteduh, menyimpan barang, serta menyantap bekal makan siang. Ada beberapa yang GI amati dan pelajari pada rumah tambak ini.

Memanen Air Hujan
Penunggu tambak justru sudah melakukan praktik mandiri dalam menyediakan air bersih kebutuhan domestiknya. Mereka memanen air hujan dengan praktek yang sangat sederhana.
Mereka menampung aliran air hujam dari atap dengan paralon dan memasukkannya ke dalam toren air. Air bersih ini digunakan untuk membersihkan badan, peralatan makan, dan pakaian.
Walaupun bergantung dengan datangnya hujan, tapi praktik ini membuat mereka dapat mandiri dalam menyediakan air tawar bersih.

Memanen Panas Matahari
Praktik kemandirian lainnya adalah bagaimana mereka menyediakan listrik untuk aktifitas di rumah mereka. Mereka memanfaatkan alat panel surya yang disambungkan dengan kabel ke aki. Perangkat ini akan merubah panas matahari menjadi listrik yang tersimpan dalan aki.
Pada malam hari, listrik yang tersimpan digunakan untuk sumber daya penerangan dan pengisi daya alat elektronik. Jika siang hari panas, listrik yang disimpan dapat dipakai untuk 1-2 malam.

Tanggul Penyedia Pangan
Tak ada rotan, akar pun jadi. Tak ada halaman, tanggul tambak pun jadi.
Dalam memenuhi kebutuhan asupan hariannya. Selain mengonsumsi sebagian hasil tambaknya, para penjaga tambak memanfaatkan tanggul tambak mereka dengan menanam beragam tanaman penghasil pangan.
GI melihat tanaman seperti cabai, singkong, dan pisang yang tumbuh di tanggul. Bahan makanan ini mereka panen untuk disantap harian. Selain itu, GI juga melihat beberapa tambak yang memelihara ayam di dekat rumahnya.**

(Aslam)

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *