Banteng terkecil di Indonesia ini ada di Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM), Kabupaten Malinau – Kalimantan Utara. Di sini, rerumputan, semak belukar dan tumbuhan perdu bergabung membentuk bentang alam hijau hampir sepanjang tahun.
LONG TUA. Hamparan padang rumput di Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM) itu sungguh mempesona. Terhampar indah, dan sejumlah banteng khas Kalimantan yang sedang grazing menambah cantiknya pemandangan.
Masyarakat Dayak Kayan menyebutnya “Tana Ulen”. Artinya; daerah yang dilindungi secara tradisional. Mereka secara turun temurun memanfaatkan hasil hutan untuk kepentingan bersama.
Pemanfaatan sumberdaya alam pun diatur secara bijak oleh adat, baik jumlah dan waktu pemanfaatannya. Kearifan lokal tersebut berkontribusi besar dalam perlindungan banteng Kalimantan dan habitatnya di alam.
Tapal Batas NKRI
Wilayah TNKM berada dalam dua kabupaten, yakni Malinau dan Nunukan. Sedangkan batas terluar kawasan merupakan batas negara. Bagian barat berbatasan dengan Sarawak, sedangkan bagian utara berbatasan dengan Sabah wilayah Malaysia.
Kawasan TNKM yang luas dan memiliki berbagai macam tipe ekosistem telah menyediakan ruang bagi berbagai macam keanekaragaman hayati. “Letaknya yang jauh, akses yang sulit dan medan yang berat membuat kawasan TNKM masih menyimpan banyak misteri,” ungkap Lepi.
Apendik II CITES
Di Indonesia terdapat dua subspesies banteng dari tiga sub spesies yang ada di dunia. Pertama yakni Bos javanicus javanicus yang ada di Pulau Jawa dan Bos javanicus lowii yang ada di Kalimantan. Satwa liar ini dilindungi di Indonesia dan termasuk Apendik II CITES.
Menurut Badan Riset Nasional, Banteng Kalimantan merupakan yang terkecil dari sub spesies lainnya. Sama dengan banteng pada umumnya, Banteng Kalimantan juga memiliki ciri khas corak putih disekitar pantat, bagian kaki seolah sedang menggunakan kaos kaki berwarna putih, serta terdapat sedikit corak putih disekitar mulut.
Banteng jantan mempunyai warna tubuh hitam sedangkan betina berwarna coklat kemerahan atau coklat tua. Akan tetapi pada usia muda, banteng jantan maupun betina memiliki kemiripan warna dengan banteng betina dewasa. Perubahan warna menjadi lebih gelap terjadi pada banteng jantan muda sejak berumur sekitar 12-18 bulan.
Banteng Kalimantan saat ini bisa dijumpai di TNKM tepatnya di Padang Rumput Long Tua. Tempat ini merupakan tempat sakral bagi masyarakat Dayak Sa’ben di Desa Apau Ping, Kecamatan Bahau Hulu, Kabupaten Malinau.
Kaya Satwa
Tidak hanya banteng, padang rumput Long Tua merupakan habitat banyak jenis satwa liar lainnya. Melalui menara pengamatan, pengamat bisa mengamati satwa seperti burung, rusa, kancil, tarsius, babi dan lain sebagainya. Selain mengamati kehidupan liar, padang rumput long tua merupakan tempat yang menyuguhkan pemandangan alam menakjubkan.
Di sini, rerumputan, semak belukar dan tumbuhan perdu bergabung membentuk bentang alam yang indah. Bentang alam tersebut berwarna kehijauan hampir sepanjang tahun. Namun terkadang berubah warna kekuningan pada Bulan Juli-Agustus di puncak musim kemarau. (Lepi Asmala Dewi, Kaltara)
***Riz***