Yulizar Ihrami Rahmila dan Suyadi*)
Salah–satu alasan mengapa buah Soneratia caseolaris belum banyak dimanfaatkan adalah kurangnya pemahaman tentang potensi pemanfaatannya dan kurangnya penelitian terkait tumbuhan ini.
SEBUT saja ‘pidada’. Buah mangrove Soneratia caseolaris ini memiliki beberapa potensi pemanfaatan yang bisa dimanfaatkan oleh manusia. Prospek pengembangannya pun cukup cerah, baik sebagai peningkatan ekonomi masyarakat pesisir, maupun dalam me-mitigasi dampak perubahan iklim.
Beragam potensi tersebut diantaranya sebagai bahan pangan. Buah Soneratia caseolaris dapat dimakan langsung sebagai buah segar. Selain itu, buah ini juga dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan, seperti selai, jus, sirup, dan kue.
Buah dari hutan pantai ini juga memiliki kandungan zat yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. Beberapa bagian dari pohon ini, termasuk buah, telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit, seperti demam, radang, dan sakit gigi.
Yang tak kalah menarik lagi, ekstrak dari buah Soneratia caseolaris juga digunakan dalam produk kosmetik, seperti sabun dan lotion, karena kandungan antioksidan dan antibakteri yang dimilikinya.
Tidak hanya itu, buah pidada dapat pula digunakan sebagai pewarna alami untuk makanan dan kain karena memiliki warna merah yang cerah dan tahan lama. Selain itu, buah Soneratia caseolaris dapat digunakan untuk kultur jaringan, yaitu teknik pembuatan tanaman baru secara vegetatif, yang dapat membantu dalam konservasi dan reproduksi jenis tanaman ini.
Namun, perlu diingat bahwa pemanfaatan buah Soneratia caseolaris harus dilakukan secara bijak dan berkelanjutan, sehingga tidak merusak ekosistem mangrove dan keberlangsungan hidup spesies ini di alam.
Belum Termanfaatkan
Salah-satu alasan mengapa buah Soneratia caseolaris belum banyak dimanfaatkan adalah kurangnya pemahaman tentang potensi pemanfaatannya dan kurangnya penelitian terkait tumbuhan ini.
Akses ke pohon Soneratia caseolaris yang tumbuh di hutan bakau yang terisolasi, menyebabkan tumbuhan ini sulit dijangkau. Selain itu, mangrove dan spesies mangrove, termasuk Soneratia caseolaris, sering dianggap sebagai tumbuhan yang tidak berguna atau dianggap sebagai tempat sarang hama dan penyakit. Sebagai akibatnya, tidak ada banyak upaya yang dilakukan untuk mengembangkan potensi pemanfaatan buah Soneratia caseolaris secara komersial.
Penelitian terkait tumbuhan ini pun masih kurang. Parahnya lagi, Kurangnya Soneratia caseolaris sering dianggap sebagai tumbuhan yang tidak berguna atau bahkan sebagai tempat sarang hama dan penyakit. Hal ini menyebabkan kurangnya kesadaran akan potensi pemanfaatannya. Kurangnya perhatian dari pemerintah semakin memperburuk kondisi tersebut.
Masalah Lingkungan
Pengambilan buah Soneratia caseolaris secara berlebihan juga dapat membahayakan populasi pohon dan keberlangsungan hidup spesies ini di alam. Oleh karena itu, pengembangan pemanfaatannya harus dilakukan dengan bijak dan berkelanjutan.
Meskipun ada beberapa kendala dalam pengembangan pemanfaatan Soneratia caseolaris, semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya ekosistem mangrove bagi keseimbangan ekosistem pesisir dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh kerusakan lingkungan, semakin banyak upaya yang dilakukan untuk mengembangkan potensi pemanfaatan buah Soneratia caseolaris dan spesies mangrove lainnya sebagai alternatif sumber daya alam yang berkelanjutan.
Namun, syukurlah, dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya ekosistem mangrove bagi keseimbangan ekosistem pesisir, semakin banyak upaya yang dilakukan untuk mengembangkan potensi pemanfaatan buah Soneratia caseolaris dan spesies mangrove lainnya.
Sebuah Solusi
Penulis berpandangan, penting dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengungkapkan potensi nutrisi dan kandungan senyawa aktif dalam buah Soneratia caseolaris. Penelitian ini akan membantu menentukan potensi pemanfaatannya.
Disamping itu, kami (penulis –red) menilai perlunya pelatihan dan pendidikan kepada masyarakat lokal tentang potensi pemanfaatan buah Soneratia caseolaris. Bagaimana cara mengumpulkannya dengan bijak dan berkelanjutan. Hal ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi pemanfaatan buah ini dan membantu mengembangkan usaha berbasis Soneratia caseolaris.
Tentunya, kerjasama antara pemerintah dan swasta juga diperlukan. Dalam hal ini tampaknya perlu dibuat program-program pemerintah yang mendorong pengembangan pemanfaatan buah Soneratia caseolaris dan mengembangkan pasar untuk produk-produk yang dihasilkan dari buah ini.
Promosi dan Branding
Beberapa upaya lain yang penting, menurut penulis, adalah pebuatan rencana pengambilan buah Soneratia caseolaris dengan bijak dan berkelanjutan. Dengan demikian, tidak membahayakan populasi pohon dan keberlangsungan hidup spesies ini di alam.
Pengambilan buah juga harus memperhatikan faktor ekologi lainnya, seperti pengaruh terhadap fauna dan flora lainnya di hutan bakau. Selanjutnya perlu dilakukan pengembangan produk olahan:
Pengembangan produk olahan dari buah Soneratia caseolaris dapat membuka peluang bisnis dan pasar baru. Produk olahan tersebut dapat berupa makanan, minuman, kosmetik, dan obat-obatan. Hal ini dapat meningkatkan nilai tambah dan daya tarik pemanfaatan buah Soneratia caseolaris.
Satu lagi, dan yang tak kalah pentingnya adalah promosi dan branding.
Promosi dan branding dapat meningkatkan kesadaran dan citra produk berbasis Soneratia caseolaris di pasar lokal maupun internasional. Promosi yang efektif dapat membantu meningkatkan permintaan dan daya tarik produk-produk berbasis Soneratia caseolaris.
Semoga….
*)Peneliti di Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi, Badan Riset Inovasi Nasional