Pesona Tenang Tambak Terlantar

Keindahannya menipu. Tak ada yang menyangka bahwa predator berbahaya bersembunyi di bawah permukaan air yang tenang.

TAKJUB dan terpesona. Inilah ungkapan dalam hati GI saat berkunjung ke suatu tempat di Tarakan, Kalimantan Utara pekan lalu.
Di tengah pesona alam yang menakjubkan, di sebuah tambak yang telah lama ditinggalkan, suasana tenangnya terasa begitu memikat.
Permukaan air yang tenang, dikelilingi oleh gugusan pepohonan dan belukar liar, menjadikan pemandangan ini sebagai daya tarik bagi siapa saja yang melihatnya. Bagi para pencinta estetika, terutama pengguna Instagram, lokasi ini tampak sempurna untuk foto-foto yang “Instagrammable”.

Buaya Muara
Namun, di balik keindahan ini, tersembunyi ancaman nyata.
Ashad, seorang petambak lokal berusia 24 tahun, mengungkapkan bahwa tambak tak aktif ini sering menjadi habitat bagi buaya muara. “Jangan salah, air tenang seperti ini sering kali menjadi tempat favorit buaya,” ujarnya.
Buaya muara, predator yang tinggal di air payau hingga asin, sering ditemukan di perairan tambak yang tidak lagi digunakan.
Saat mengunjungi lokasi ini, pengunjung sering diundang untuk berfoto dengan latar tambak yang terabaikan.
Keindahannya tampak menipu, tak ada yang menyangka bahwa predator berbahaya mungkin bersembunyi di bawah permukaan air yang tenang. Bagi penduduk lokal seperti Ashad, keberadaan buaya muara di tambak yang tak terurus sudah menjadi hal biasa, mengingat hewan ini sangat adaptif.
Pemandangan tenang mungkin mengundang siapa pun untuk mendekat, tetapi bagi penduduk sekitar, air yang tampak damai bukan jaminan keamanan. Justru, air yang tenang adalah tanda bahwa buaya mungkin sedang bersembunyi, siap muncul kapan saja.

Wisata Unik
Beberapa tahun terakhir, tempat-tempat tersembunyi seperti ini semakin populer sebagai objek wisata alam yang unik. Namun, Ashad mengingatkan pengunjung untuk selalu berhati-hati.
“Keindahan memang patut dinikmati, tetapi keselamatan tetap harus menjadi prioritas, terutama di tempat-tempat dengan ancaman tersembunyi seperti tambak ini,” tutur pemuda itu kepada GI, saat berkunjung ke lokasi tersebut beberapa waktu lalu.**

(FA Kartono)

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *