Peneliti BRIN Kenalkan Manfaat Tumbuhan Air

Tumbuhan air memiliki banyak manfaat, diantaranya seperti agen fitoremediasi, tempat berlindung ikan, penghias kolam, dan masih banyak lagi. Hal ini membuat salah satu Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), ingin mengenalkan hal tersebut kepada masyarakat melalui berbagai media.

NAMANYA Rony Irawanto. Peneliti yang kini bergabung dengan Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi (PREE) ini menyebutkan, bahwa jenis-jenis dan potensi tumbuhan air perlu disebarluaskan kepada masyarakat. Lantaran, tidak sedikit dari masyarakat yang belum tahu akan hal tersebut.

“Oleh karena itu, saya berpikir cara yang tepat agar tumbuhan air ini semakin dikenal di berbagai kalangan masyarakat,” ujarnya.

Peneliti yang kerap disapa Rony ini menjelaskan, kegiatan tersebut dimulai pada pertengahan Tahun 2022 ketika ia masih bergabung dengan Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan (PRKTKRK) Kebun Raya Purwodadi (KRP). Pengenalan dilakukan dengan cara pemasangan label pada setiap tumbuhan air di KRP, pembuatan website, pembuatan video youtube, dan sosialisasi secara langsung.

“Dalam perjalanannya, saya dibantu oleh beberapa rekan mahasiswa yang sedang menjalankan kerja praktek,” ungkapnya.

Rony mengatakan bahwa pemasangan label pada setiap tumbuhan air di KRP bertujuan agar para pengunjung tidak hanya menikmati keindahannya saja tetapi juga mengetahui nama-nama dari tumbuhan air tersebut. Label-label ini menggunakan sistem barcode scan. “Setelah di scan, pengunjung akan langsung mengetahui nama dari tumbuhan tersebut sekaligus terhubung dengan website buatan kami,” imbuhnya.

Peneliti lulusan Magister Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini menyatakan, website tersebut berisi tentang macam-macam tumbuhan air, informasi kolam di KRP, video pengenalan tumbuhan air, alamat KRP, dan beberapa informasi tambahan lainnya. Website ini dibuat agar informasi yang ada akan lebih mudah disebarluaskan ke masyarakat, tidak hanya pengunjung KRP saja. “Sehingga tanpa melakukan kunjungan ke KRP pun, masyarakat tetap dapat mengakses dan memperoleh informasi,” tuturnya.

Rony menyatakan bahwa tidak hanya secara online, pengenalan tumbuhan air perlu dilakukan secara offline, yaitu dengan cara sosialisasi agar tujuan tersebut dapat segera tercapai. Sosialisasi dilakukan dengan pembuatan pamflet dan penyebaran brosur yang berisi barcode kepada pengunjung. Ia juga terjun langsung dengan menjelaskan sedikit mengenai informasi tumbuhan air kepada pengunjung.

“Dengan begini, pengunjung menjadi lebih peduli akan tumbuhan yang sedang mereka lihat,” katanya.

Peneliti asal Surabaya ini menambahkan bahwa sosialisasi juga dilakukan ketika ia bersama para dosen ITS mendampingi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Batu, Jawa Timur. Dalam acara tersebut, ia manfaatkan untuk melakukan sosialisasi terhadap masyarakat setempat. Ia merasa bahwa penggunaan tumbuhan air di wilayah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai agen fitoremediasi yang dapat membantu aktivitas budidaya ikan.

“Saya sampaikan tentang potensi-potensi yang dimiliki oleh tumbuhan air agar masyarakat setempat dapat memanfaatkan dan menerapkannya secara langsung,” jelasnya.

Rony berharap kegiatan pengenalan tumbuhan air tersebut dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tumbuhan air. Tidak hanya itu, ia juga berkeinginan agar masyarakat dapat secara langsung menggunakan dan memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh tumbuhan air.

“Saya juga berharap agar pengenalan tumbuhan air ini tidak usai sampai disini, tetapi dapat dilanjutkan oleh mahasiswa saya maupun masyarakat,” pungkasnya memberi harapan.

Rony Irawanto adalahPeneliti Ahli Madya pada Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi, BRIN

Redaksi Green Indonesia