Covid Lagi?… Jangan Takut, Antisipasi dengan Jahe

Menyeramkan. Merebak isu; infeksi covid-19 kembali menghantui. Antisipasi lebih baik sebelum terjangkit

ENDEN Supendi  tersenyum simpul di depan TV saat menyimak berita mulai merebaknya kembali kasus COVID-19 di berbagai negara. “Apa iya… wah jahe bisa bakal mahal lagi seperti kasus yang sama beberapa tahun lalu,” celoteh petani jahe Puncak Dua – Bogor itu.
Kasus penyebaran Covid-19 di negara-negara Asia Tenggara kembali menjadi sorotan setelah terus mengalami peningkatan sejak awal Mei 2025. Pada pertengahan Mei 2025, Malaysia sempat mengeluarkan peringatan waspada karena peningkatan kasus tersebut.(Kompas 01/06)
Banyak negara di Asia yang melaporkan adanya peningkatan kasus COVID-19. Hal ini dipicu oleh munculnya subvarian Corona baru, salah satunya NB.1.8.1 yang mengkhawatirkan.
Selain itu, ada beberapa varian COVID-19 yang juga tersebar di beberapa negara. Varian itu meliputi XEC, JN.1, hingga LF.7.(detiknews 01/06)

Cegah dengan Jahe
Beberapa sumber menyebutkan, untuk mencegah COVID-19 jahe bisa dikonsumsi sebagai salah satu cara meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh guna menangkal virus COVID-19 dalam tubuh.
Situs Alodokter misalnya, menyebutkan bahwa jahe mengandung senyawa aktif bernama gingerol yang diduga bisa melawan respiratory syncytial virus penyebab infeksi saluran pernapasan. Rempah yang memiliki rasa agak pedas ini juga terbukti memiliki efek antiradang dan antioksidan.


Aroma khas jahe yang menyengat bisa Anda manfaatkan sebagai salah satu cara mengatasi anosmia. Selain itu konsumsi teh jahe juga bisa membantu mengurangi pembentukan lendir pada hidung penderita COVID-19.

Petani Optimis
Bukan mensyukuri, tapi isu yang kembali merebaknya kasus COVID-19 akhir-akhir ini membuat petani jahe di kawasan Puncak Dua Bogor makin optimis. Mengapa? Mereka melihat bahwa dengan merebaknya kembali isu COVID-19 harga jahe beberapa bulan ke depan akan melambung.
“Semoga saja…. Harga jahe makin membaik, seperti pada kasus COVID-19 2020 lalu,” celoteh Enden Supendi, petani jahe di Kampung Arca – Sukawangi.
Pada masa berjangkitnya virus Corona beberapa tahun lalu, harga jahe di daerah sentra tanaman rempah tersebut (Puncak Dua Bogor) mencapai 40 ribu per kilogram. Petani bersuka ria di musim panen jahe.


***Riz***

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *