“Kita masih mencari karbon di Indonesia. Harganya lumayan bagus, karena saat ini memang sedang banyak pihak membutuhkan,” tutur Faela Sufa dari Carbon Share.
TANPA keriuhan – diam tapi pasti, pasar karbon ternyata sudah mulai menggeliat. Dahsyat,- meski tanpa banyak dipahami umum. Nilai ekonominya pun sudah bisa diraup oleh para pelaku pasar, nyata meski barangnya tak kasat mata.
Seperti yang dialami dalam bisnis yang dijalankan oleh Carbon Share misalnya. Seperti diceritakan Faela Sufa, owner Carbon Share kepada puluhan peserta Pelatihan Validator dan Verifikator GRK Sektor FOLU dan Energi di Bogor, Minggu sore (19/03), bahwa pasar karbon dunia telah menggeliat dahsyat. Sementara ini adalah hal sangat baru di Indonesia. “Baru beberapa pemain yang muncul. Semoga nantinya akan terus berkembang,” tutur Faela.
Dikatakannya, sementara ini harga karbon dari Indonesia paling murah. “Jadi kompetitif,” ungkapnya.
Prospek Cerah
Carbon Share adalah perusahaan yang bergerak di bisnis karbon.
Menurut Faela, dengan semakin banyaknya jaringan pasar karbon yang berhasil dimasuki oleh pemain di Indonesia, maka karbon Indonesia tentunya sangat kompetitif di pasar global.
Sejauh ini yang sudah terlibat jual beli meliputi perusahaan batubara (proyek hydropower).
“Kita masih mencari karbon di Indonesia. Di bulan-bulan ini harganya bagus, karena saat ini banyak pihak yang memang sedang membutuhkannya,” jelas Faela.
Paparan Faela Sufa terkait pasar karbon dalam kesempatan tersebut, sungguh membangkitkan antusiasme peserta pelatihan yang digelar PT. CKL bersama IPB University tersebut. Tak sedikit pertanyaan dilontar peserta training, berhasil dijawab dengan baik oleh Faela.
***Riz***