Bisa dibudidayakan di lahan kering, kandungan gizinya pun lengkap dan berkhasiat. Prospek pasarnya pun bagus, dengan harga yang menggiurkan bagi petani.
PLANET hijau (bumi) semakin sempit. Jumlah penduduk dunia bertambah, lahan pertanian produktif menyusut, dan perubahan iklim pun mengancam ketahanan pangan. Hal itu diperparah lagi dengan meningkatnya serangan organisme pengganggu tumbuhan dan ketidakstabilan geopolitik.
Lalu, dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan, masing-masing negara dan daerah terus gencar melakukan upaya penggalian sumber-sumber pangan alternatif selain bahan pangan pokok. Salah-satu pilihan adalah kacang Gude (Cajanus cajan L. Huth). Ini cukup prospektif untuk dikembangkan oleh petani, khususnya di lahan kering.
Biji Kacang Gude dari komposisi kimia memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap dibandingkan dengan jenis kacang-kacangan lainnya. Maka cukup beralasan jika tanaman ini sangat potensial sebagai salah satu bahan pangan alternatif maupun pangan substitusi.
Bergizi dan Berkhasiat
Menurut Wikipedia, tumbuhan ini disebut binatung (Makassar), fouhate (Ternate dan Tidore), gude, kacang kayu, kacang gude (Jawa), Bito’ (Selayar), guḍi (Madura), kacang bali (Bahasa Melayu), kacang hiris (Sunda), kance (Bugis), kekace, undis (Bali), lebui (Sasak), kacang iris, kacang turis, lebui, legui, puwe jai (Halmahera), turis (Rote), tunis (Timor), ritik lias (Batak Karo), Lebui (Sasak-Lombok), dan kacang-kayu (Kisar-Maluku Barat Daya).
Kacang gude sering dijadikan pelengkap aneka masakan, seperti sayur bening, gude goreng, hingga sayur lodeh. Tak hanya memiliki rasa yang enak dan gurih, kacang gude juga mengandung nutrisi penting yang baik untuk kesehatan.
Seperti dikutip dari Health Benefit Times, kacang gude mengandung vitamin B, karbohidrat, zat besi, folat, fosfor, hingga vitamin C. Konon, di beberapa daerah, daun kacang gude dipergunakan untuk mengobati sakit kuning, sakit pada mulut, pernapasan, dan gangguan perut.
Di Jawa, daun dipergunakan untuk mengobati demam dan herpes. Akar dan biji untuk mengobati cacingan, batuk berdahak, dan luka. Sementara, bijinya dipergunakan untuk mengobati memar.
Prospek Agribisnis
Di beberapa laman on-line, kacang gude ditawarkan dalam kemasan 250 gr dengan harga Rp 17.000 per bungkus atau setara Rp 65.000/kg. Sementara di kawasan Gunung Kidul yang kering, kacang gude laku dijual petani dengan harga Rp 15.000,- per kilogram. Nilai tersebut lumayan cukup untuk menambah pendapatan petani.
Selain itu budidaya kacang gude di daerah tersebut adalah untuk mensiasati curah hujan dan kondisi tanah yang kering dan tandus. Nilai ekonominya yang tinggi menjadi sumber pendapatan tambahan mereka. Kacang gude menjadi salah satu tanaman yang ditanam para petani zone selatan di lereng lereng bukit berbatu. Tanaman ini bisa dipanen 3 bulan sekali.
***Riz***
No comment