Komoditas telah menjadi salah satu tanaman unggulan karena harga jual yang tinggi.
MESKI Amerika punya barang, tapi Belanda punya nama. Namanya ‘Terong Belanda’, begitu orang di Indonesia menyebutnya. Tanaman anggota keluarga terung-terungan ini, menurut beberapa sumber, berasal dari wilayah Amerika Selatan.
Solanum betaceum alias tamarillo dikenal juga dengan sebutan tomat pohon. Para ahli sejarawan tumbuhan meyakini, bahwa pohon tamarillo ini berasal dari Andes Peru, dan mungkin juga Bolivia, Ekuador, dan Chili.
Dikatakan bahwa buah asam segar ini mengandung Pektin yang membantu proses detoksifikasi tubuh dengan mengikat racun.
Harga Tinggi
Disebut terong Belanda, karena konon, dulu, dijaman penjajahan, bibit tanaman ini dibawa ke Indonesia oleh penjajah Belanda.
Panen perdana buah terong belanda dapat dilakukan setelah tanaman berusia 1 sampai i,5 tahun setelah tanam. Buah dapat dipanen 2 hingga 3 bulan setelah fase pembungaan.
Sumatera Barat merupakan salah satu penghasil terung belanda di Indonesia.
Daerah sentra penghasil terung belanda di Sumatera Barat terdapat di Kabupaten Solok. Terong belanda merupakan satu jenis tanaman yang banyak tumbuh di daerah dataran tinggi. Selain di Solok, para petani yang berada di Tanah Karo Sumatera Utara pun sudah banyak membudidayakan terong Belanda. Bahkan komoditas telah menjadi salah satu tanaman unggulan karena harga jual yang tinggi.
Untuk Kecantikan Kulit
Terong belanda mengandung vitamin C dan antioksidan lainnya yang membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Konsumsi terong belanda dapat membantu menjaga kulit tetap sehat dan bercahaya.
Tidak hanya itu. Jus terong belanda mampu meningkatkan kadar hemoglobin dan jumlah eritrosit. Selain itu, terong belanda juga baik untuk kesehatan jantung dan mencegah risiko penyakit kardiovaskular karena dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
***Riz***