Yang tak kalah penting dalam pengukuran karbon adalah kegiatan inventarisasi hutan. Seperti halnya yang dijelaskan seorang pakar ekologi dalam acara Carbon Accounting Training di Bogor hari ini.
SEBUAH peribahasa lama mengatakan; ‘lain padang lain belalangnya’. Begitupun dalam penghitungan karbon; ‘lain hutan, maka berbeda karbon dan teknik penghitungannya’. Untukitu, sebuah kegiatan yang tak kalah penting adalah melakukan inventarisasi hutan.
Dengan melakukan kegiatan inventarisasi hutan, maka jenis-jenis vegetasi dapat diidentifikasi dan selanjutnya analisis vegetasi dapat dilakukan. “Ini tak kalah penting jika sebelum melakukan penghitungan karbon,” ungkap Dr. Dadan Mulyana, Forest Ecology Expert PT. Cedar Karyatama Lestarindo (CKL).
Dalam paparannya pada Pelatihan Penghitungan Karbon di Bogor, hari iini, (Kamis, 20/07) Dadan mengatakan, bahwa perlu diketahui jenis hutan yang akan dilakukan pengukuran karbonnya. “Sebab; lain hutan, karbonnya pun berbeda,” jelasnya.
Disamping itu, hutan bersifat dinamis, sehingga inventarisasi dilakukan secara berkala dalam rentang waktu tertentu, tambahnya.
Lima Pool Karbon
Lebih jauh ahli ekologi itu mengatakan, bahwa menurut SNI 7724-2011 bahwa menghitung total cadangan karbon hutan didasarkan pada kandungan biomassa dan bahan organik pada lima carbon pool.
Terdapat lima bagian tempat penyimpanan karbon (carbon pool), yaitu: biomassa di atas permukaan tanah (pohon, tiang, pancang, semai, tumbuhan bawah), biomassa di bawah permukaan tanah (akar), biomassa serasah, biomassa pohon mati dan kayu mati (nekromas), serta biomassa tanah, yaitu bahan organik tanah.
Selain untuk mengetahui besarnya serapan karbon oleh tegakan hutan, melalui kegiatan inventarisasi hutan juga untuk mengetahui jenis-jenis tanaman penyusun hutan. Disamping itu bisa pula diketahui berapa meter kubik kayu (dalam keadaan berdiri) yang dimiliki dalam hutan tersebut. Selebihnya, penebangan yang berlebihan pun dapat dikendalikan.
Dalam kesempatan itu Dadan pun menjelaskan berbagai parameter dalam inventarisasi hutan, diantaranya jenis pohon, jumlah, tinggi pohon, lingkar atau keliling pohon, luas bidang dasar (Lbds) serta volume per satuan luas. Pakar ekologi PT. CKL itupunmenguraikan secara lengkap teknik sampling, hingga peralatan dan bahan yang diperlukan pada kegiatan inventarisasi hutan.
***Riz***