Untuk mempercepat penyerapan gabah/beras petani oleh Bulog, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi memimpin langsung rapat sergap di Kalimantan Selatan (Selasa,10/7/2018) dan Sulawesi Tengah (Rabu, 11/7/2018).
“Kalimantan Selatan ini potensi panennya masih banyak, terutama pada Juli – Agustus ini. Karena itu saya mendorong bulog bisa menyerap 56.528 ton sampai akhir Agustus 2018,” kata Agung.
“Manfaatkan momentum panen ini sebaik-baiknya agar target serapan gabah bisa tercapai,” tegas Agung.
Realisasi sergap Kalsel masih di angka 5.295 ton atau 28% dari total target sergap sampai Agustus, yaitu 22 ribu ton. Sementara potensi produksi Juli-Agustus diperkirakan mencapai 300 ribu ton. Sasaran target sergap harian sebesar 918 ton.
“Bulan Juli sampai Agustus ini harus kita manfaatkan sebagai momentum menyerap gabah sebanyak-banyaknya dari petani,” tambah Agung.
Sementara di Sulawesi Tengah, Agung yang juga sebagai Ketua I Sergap Kementan mengatakan untuk meningkatkan sergap, perlu kerjasama semua pihak melakukan monitoring dan pengawasan setiap harinya.
Target sergap Sulteng yang harus dicapai sampai akhir Agustus sebesar 50.000 ton, sedangkan realisasi baru mencapai 9.734 ton (22,90%). Target harian 671 ton. Potensi produksi sampai akhir Agustus 2018 sekitar 22.221 ribu ton.
Untuk mempercepat serapan gabah/beras, Gubernur Sulawesi Tengah melalui suratnya (29/6/2016) menginstruksikan agar dilakukan pemotongan beras untuk stok beras pemerintah melalui divre bulog ditingkat penggilingan sebesar 10%, dan khusus kabupaten Parigi Moutong 15%.
Tujuan sergap adalah untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang disimpan di Bulog. Hal ini sesuai dengan tugas bulog untuk mengendalikan pasokan dan stabilitasi harga.
Diakhir acara dilakukan komitmen menjual beras ke bulog yang dibuat dalam bentuk order pembelian antara penggilingan padi/gapoktan dengan Bulog.
Hadir dikedua rakor ini antara lain Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kadis Pertanian, Kadivre Bulog, TNI, BPTP, Perpadi dan perusahaan penggilingan padi serta gapoktan.
**Riz**
Related posts:
Sukawangi: Menuju Desa Agraris Tangguh
Kacang Inca: Superfood dengan Harga ‘Selangit’
Panen Aren di Kampung Arca
Terong Belanda: Langka, Meski Peluang Bagus
Terjun Bebas Setelah Melambung Tinggi
Industri Kayu Olahan: Menjawab Tantangan, Meraih Peluang di Pasar Domestik
Cita-cita Lumbung Pangan 2045 Hanya Mimpi Panjang, Jika…
No comment