Ingin Belajar Konservasi Pesisir? Pergilah ke Yensawai..!

Yensawai kini menjadi kampung pusat pendidikan rehabilitasi dan konservasi ekosistem pesisir

KAMPUNG area demonstrasi plot kegiatan rehabilitasi ekosistem kritis di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat itu kian menawan. Yensawai, memiliki daya tarik tersendiri bagi kelompok masyarakat yang  ada di sekitar Raja Ampat, termasuk bagi pelajar SMA.

Siswa SMA 1 Raja Ampat mengamati suburnya mangrove yang baru ditanam warga Yensawai

Sejak berbenah diri bersama PKSPL IPB University dan didukung oleh Bappenas, ICCTF, dan COREMAP CTI, Yensawai terlihat tambah molek dan lestari. Mengapa tidak? Kampung di pesisir pantai itu didandani melaui penanaman mangrove, lamun, dan pelestarian terumbu karang. Disamping itu, dilakukan pula upaya peningkatan kapasitas terkait pendidikan ekosistem dan jasa-jasa yang diberikan olehnya.

Bergaya di indahnya pantai dan air yang bening

Maka jangan hean jika keberhasilan rehabilitasi yang sudah dicapai dan kapasitas yang dimilikinya,  menjadikan kampung ini mampu memikat hati banyak orang untuk menghampirinya.

Diminati Para Siswa

Pada hari Minggu, tanggal 13 Februari 2022 masyarakat Yensawai menerima kunjungan study tour dari SMAN 1 Raja Ampat. Sebanyak 36 pelajar belajar diterima oleh kelompok pengelola ekosistem pesisir.  Mereka datang untuk belajar  tentang fungsi dan manfaat ekosistem pesisir.

Rangkaian pipa paralon untuk terumbu karang

Tidak hanya itu. Siswa SMA itu pun ingin tahu bagaimana melakukan konservasi ekosistem penting di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil tersebut. Siswa-siswa tersebut langsung didampingi dan mendapatkan penjelasan oleh masing-masing kelompok.

Warga kampung dengan ramah menerima tamu

Kelompok terumbu karang didampingi oleh Isak Hindom dan Konstantinus Saleo, kelompok mangrove didampingi oleh Lodik Hindom dan Rosita Infaindan, sedangkan kelompok lamun didampingi oleh Regina Omkarsba dan Linani Arifin.

Kampung Edukasi

Kedepan, diharapkan Kampung Yensawai tidak hanya menjadi kampung konservasi, tetapi juga menjadi kampung pusat pendidikan rehabilitasi. Keberhasilan-keberhasilan yang sudah dicapai dapat ditularkan dan bahkan bisa direplikasi di kampung-kampung sekitarnya atau untuk memperbaiki ekosistem pesisir yang telah rusak.

Siswa SMA 1 Raja Ampat berpose bangga di Yensawai

Selain itu, kegiatan ini diharapkan juga dapat mendukung pemerintah dalam program SDGs 13 dan 14 sebagai aksi memitigasi perubahan iklim dan mendukung kehidupan bawah air.

***Riz***

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *