Sepanjang pantauan GI di dua sentra sayuran (Puncak Dua & Cipanas), pola pemasarannya berbeda. Di Cipanas bandar bayar cash, sedangkan di Sukawangi Puncak Dua petani terima bayaran sekembali dari pasar induk. Mereka pun ‘buta harga’.
CATAT..! Dan semoga artikel GI ini menjadi catatan, atau mungkin pertimbangan bgi petani pada tahun depan. Jelang penghujung Ramadhan 1444 H, atau sejak medio April 2023 kemarin, harga pakcoy Rp 3.500,- per kilogram di kebun petani.
“Eits…jangan salah. Itu tinggi lho,” ucap Wandi, petani muda di Sukarami, Cipanas – Cianjur.
Dengan harga seperti itu, khusus untuk pakcoy terbilang lumayan tinggi. Nilai jual di kebun tersebut membuat para petani sumringah. “Biasanya, setelah dipanen, terus dibawa ke bandar (tengkulak, pengepul –red) cuma dihargai sekitar Rp 800,- per kilonya,” jelas petani itu.
Beda dengan sentra sayuran dataran tinggi lain, seperti di Arca, Puncak Dua, Bogor misalnya. Meski lokasi pertanian itu sebenarnya jaraknya tidak jauh (bertetangga), namun pola pasarnya tidak sama. Bisa jadi, disaat harga bagus yang diterima petani di Cipanas – oleh petani Arca biasa-biasa saja, atau malah boncos.
Sepanjang pantauan GI, para bandar di Puncak Dua tidak membayar kontan (cash) pada setiap pembelian dari petani. Bahkan petani sama-sekali ‘buta’ harga, dan sepenuhnya menyerahkan kepada bandar.
“Apa kata bandar kita nunut (ikut saja –red), dan itupun dibayar sekembali dari pasar induk,” keluh seorang petani yang menolak disebut namanya. Sementara di kawasan Cipanas, petani terima cash. Tidak perlu menunggu. “Ada uang ada barang,” jelas Wandi.
Menguntungkan
Kembali ke pakcoy. Sayuran dataran tinggi dengan nama lain ‘bok choy’ tersebut merupakan jenis sayuran yang populer. Sayuran ini dikenal pula sebagai ‘sawi sendok’.
Pakcoy mudah dibudidayakan. Usia panen pendek, dan otomatis biaya produksi pun rendah. Mengapa begitu? Karena selain bibit dan pupuk, yang terkadang menjadi masalah pada budidaya sayuran ialah penyiangan gulma.
Pakcoy nikmat disantap dalam bentuk segar (sayur bening atau rebus) dan bisa diolah menjadi asinan, seperti banyak dijual pedagang oleh-oleh khas Bogor. Khasiatnya?….Yang namanya sayuran pasti bermanfaat bagi kesehatan.
***Riz***