Tumbuhan ini sangat memberi harapan kepada penderita kanker darah.
PERDU tahunan ini berasal dari Madagaskar, tetapi telah menyebar ke berbagai daerah tropika lainnya. Nama ilmiahnya Catharanthus roseus Don.
Di Indonesia tumbuhan hias pekarangan ini dikenal dengan bermacam-macam nama, seperti sindapor, kembang tembaga, dan kembang tapak dara. Tapak dara dapat tumbuh di tempat terbuka dengan berbagai macam iklim, serta ditemukan mulai dataran rendah hingga ketinggian 800 m dpl.
Obat Kanker
Daunnya sering dimanfaatkan untuk mengobati penyakit diabetes, kanker, sakit tenggorokan, batuk, gigitan serangga, dan kondisi medis lainnya. Bahan kimia dalam daun tapak dara juga digunakan untuk melawan kanker, seperti penyakit Hodgkin, leukemia, atau sarkoma kaposi.
Penggunaan daun tapak dara dapat secara lansung, yakni dengan cara direbus secara langsung. Hal ini sangat memberi harapan kepada penderita kanker darah.
Takarannya 25 gram daun segar direbus ke dalam 3 gelas air hingga menjadi sekitar 2 gelas air (selama 15 menit). Air rebusan tersebut disaring lalu diminum pagi, siang dan sore.
***Riz***