Meski cuma gulma, hareuga tak kalah lezat sebagai sayuran. Air rebusannya dapat diminum untuk mengatasi demam, diare, rematik, radang selaput otak, sakit gigi, wasir, dan radang usus buntu.
TIDAK ada sayur bayam, brokoli atau kubis — hareuga pun oke. Gulma yang tumbuh liar di berbagai tempat ini tak kalah lezat bila diolah menjadi berbagai menu kuliner. Selain itu, khasiatnya tidak bisa dipandang enteng.
Terna ini umumnya ditemukan liar sebagai gulma di tepi jalan, di kebun-kebun atau halaman rumah, di perkebunan-perkebunan, atau pada lahan-lahan telantar. Rumpunnya tegak, kerap bercabang-cabang, sedikit aromatis. Tingginya bisa mencapai 1 meter, dengan batang persegi, gundul atau sedikit berambut dan umumnya berwarna kemerahan.
Dapat dilalap mentah, direbus atau dibuat hidangan lain layaknya sayur pada umumnya. Sensasi rasanya yang agak pahit bisa merangsang nafus makan.
Nama lain tumbuhan ini cukup banyak. Diantaranya; ajeran, Bidens pilosa L (Latin), ambong-ambong (Melayu), ketul-ketul kebo, ketul sapi (Jawa), cinglancingan (Madura), hareuga (Sunda). dan rai-raisu (Maluku).
Khasiat Herbal
Berdasarkan pantauan GI di beberapa situs online, bahan kimia yang terkandung dalam ajeran diantaranya phytosterin B. Efek farmakologis yang dimiliki ajeran, meliputi anti-piretik (penurun panas), antiradang, menghentikan pendarahan, melancarkan peredaran darah, dan sebagai astringen.
Bagian akar, daun, dan batangnya dapat dimanfaatkan untuk pengobatan luar maupun dalam. Ajeran yang ditumbuk dan direbus bisa digunakan untuk meringankan gatal-gatal dan memar. Sementara air rebusannya dapat diminum untuk mengatasi demam, diare, rematik, radang selaput otak, sakit gigi, wasir, dan radang usus buntu.
***Riz***
No comment