Harapan Baru di Cimaung

Rutinnya petani di kawasan ini menanam yang berumur pendek, agar cepat panen. Pohon buah atau kayu bagaikan Deposito.

DIAN, lelaki paruh baya itu bercerita tentang kesibukan penanaman pohon di kampungnya. “Banyak lahan kosong atau yang belum tergarap oleh petani ditanami pohon buah-buahan,” ungkap warga  sebuah kampung di Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung –  Bandung tersebut.
Hal itu diceritakannya kepada GI yang menyertai tim PT. Cedar Karyatama Lestarindo (CKL) saat meninjau kegiatan pengambilan data sampel penghitungan karbon di kawasan tersebut, Rabu (04/12) lalu.
Dian bukanlah petani. Profesinya pengepul barang bekas atau sampah sisa pengolahan (limbah) pabrik sepatu di Pamengpeuk, Bandung.


“Saya bukan petani, tapi di lahan yang dulunya kosong kini sudah saya tanami pohon Jabon. Jumlahnya ada sekitar 200-an pohon,” katanya.
“Mudah-mudahan saja bisa menjadi semacam tabungan buat keluarga saya,” tutur Dian. Ditambahkan saat ini sudah banyak pengepul yang membeli dan mengirim kayu ke pabrik triplex.

Kayu dan Buah
Diceritakan pula bahwa saudaranya kini tengah giat menanam alpukat. “Ada juga yang menanam jabon dan durian,” tambah Dian.
Selain alpukat, kegiatan penghijauan yang digiatkan oleh Trees4trees (T4T) bersama masyarakat (petani) di Jawa Barat juga menanam berbagai jenis pohon buah-buahan dan pohon hutan. Diantaranya; cengkeh, jabon, durian dan mangga. “Tergantung kesesuaian lahan dan apa yang diminati petani,” jelas seorang anggota tim T4T.

Aneka Tani
Sepanjang perjalan menyusuri kawasan Cimaung – Bandung, liputan pandangan mata GI melaporkan bahwa umumnya kegiatan warga merupakan pertanian campuran. Bahkan dalam satu areal yang kecil pun, ditemukan minimal dua jenis komoditas. Padi dan sawi hijau (caisim), atau padi palawija (jagung, kacang panjang/ kacang merah).


Namun yang paling umum terlihat di sepanjang jalan adalah caisim. Mungkin, dengan sayuran berumur pendek (20 – 30 hari) tersebut, petani beralasan bisa mendapatkan uang cepat, walau tidak banyak.
Harapan jangka panjang (‘tabungan hidup’) mereka salah-satunya adalah tanaman buah-buahan, atau pohon yang bisa dipanen kayunya. Semoga …..



**Riz**

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *