Rajin mengkonsumsi okra bisa mengobati diabetes, menyehatkan jantung, menguatkan tulang, serta menjaga kesehatan pencernaan.
GAMBAS kecil? Demikian kata seorang petani di Sukawangi Puncak Dua Bogor suatu ketika saat berbincang dengan GI.
Yang dimaksud adalah okra. Bentuknya memang sama, tapi ukurannya kecil. Keduanya tidak ditanam oleh petani di sentra produksi sayuran tersebut (Arca, Sukawangi). Mengapa? Karena pasarnya terbatas, dan tidak ada pengepul (bandar) di Puncak Dua yang menyarankan penanamannya.
Memang, okra bukanlah gambas, walau keduanya mirip. Namun di Indonesia okra atau lady finger, biasa dikenal dengan sebutan ochro, bhindi, oyong, gumbo, atau gambas.
Menurut Wikipedia, sayuran ini adalah sejenis tumbuhan berbunga dalam suku Malvaceae yang berasal dari kawasan di sekitar Ethiopia kini. Dulunya tumbuhan ini termasuk dalam genus Hibiscus, tetapi kini diubah menjadi termasuk genus Abelmoschus. Ia banyak ditemui di kawasan tropis.
Hanya kalangan tertentu yang mengkonsumsi okra. Sayur ini enak ditumis, sayur bening, atau oseng-oseng. Harganya di pasaran lumayan mahal, bisa mencapai Rp 65 ribu per kilogram.
Khasiat Okra
Okra, menurut sejumlah literatur, bisa mengatasi kanker. Karena sayur oyong mini ini mengandung lektin.
Laktin adalah sejenis protein yang berguna untuk mengurangi pertumbuhan sel kanker dan membunuh sel kanker. Okra juga bagus untuk mencegah masalah pada janin. Jadi sangat baik dikonsumsi oleh ibu hamil.
Tak hanya itu. Rajin mengkonsumsi okra bisa mengobati diabetes, menyehatkan jantung, menguatkan tulang, serta menjaga kesehatan pencernaan.
***Riz***
No comment