Kandungan atau stok karbon berdasarkan sampel per plot, dengan rumus tertentu dikonversikan ke luasan hektar.
USAI praktek lapangan di hutan CIFOR, besoknya (hari ini, Sabtu 22/07) peserta Carbon Accounting Training kembali ke kelas di Kampus IPB University Baranangsiang Bogor. Berbagai hal terkait praktek pengumpulan sampel sehari sebelumnya, dibahas. Tampil sebagai pembicara (trainer) di sesi pagi, Direktur Eksekutif PT. Cedar Karyatama Lestarindo (CKL) Muhammad Ridwan.
Pada kesempatan tersebut, ahli penghitungan karbon itu menjelaskan kembali secara teknis teori pengolahan data sesuai yang diperoleh masing-masing kelompok dari lapangan. Lalu bersama para peserta pelatihan dilakukan pengitungan, dimulai dari biomasa.
Masing-masing kelompok dibimbing dalam melakukan peghitungan, sesuai dengan rumus yang telah ada. Peserta dari beberapa perusahaan dan instansi lain, terlihat begitu serius. Mereka secara bersama mengikuti pengjitungan sesuai arahan trainer.
“Kandungan atau stok karbon berdasarkan sampel per plot tersebut, dengan rumus tertentu dikonversikan ke luasan hektar,” jelas Ridwan.
“Angka yang lebih akurat lagi bisa didapatkan setelah analisa laboratorium, tapi tentunya butuh waktu yang agak lama,” tambahnya.
Soal Metodologi
Kepada para peserta training, Ridwan menjelaskan agar memilih metodologi yang sudah standar.
“Gunakan metodologi sesuai dengan karakteristik yang disyaratkan (tipe hutan, jenis kayu atau curah hujan). Jelaskan alasan penggunaan metodologi,” jelasnya.
***Riz***