Kebun Raya Purwodadi Sebagai Kawasan Konservasi Polinator

Penulis: Janis Damaiyani, M.Sc*)

Dengan baragmnya koleksi tanaman di Kebun Raya ini, terutama  tanaman yang berbunga sepanjang tahun, berperan penting sebagai pendukung kawasan konservasi pollinator, karena dapat menyediakan makanan bagi pollinator.

PEMANASAN global merupakan konsekuensi yang harus diterima manusia akibat pengelolaan lingkungan yang tidak tepat. Efeknya mulai terasa akhir akhir ini. Dampaknya signifikan pada serangga polinator yang memiliki peranan vital dalam mendukung reproduksi tanaman.

Polinator memiliki peranan menunjang layanan ekologi khususnya menunjang keberhasilan reproduksi tanaman berbunga di dunia. Dampak negatif dari pemanasan global salah satunya yaitu mempengaruhi keanekaragaman serangga penyerbuk.

Diantaranya ialah habitat lebah liar, yang merupakan penyerbuk penting bagi tumbuhan. Terganggunya habitat mereka dapat menyebabkan penurunan produksi madu dan akhirnya akan menurunkan pendapatan petani.

Kebun raya Purwodadi, sebagai kawasan konservasi memiliki luas 85 ha, dengan komposisi tanaman yang terdiri dari 165 suku, 878 marga, dan 1740 jenis. Sedangkan total koleksi tanaman mencapai lebih dari 10.643 pohon.

Dari berbagai macam koleksi tanaman di kebun ini terdapat beberapa tanaman yang mampu berbunga sepanjang tahun. Tanaman ini diperlukan sebagai pendukung kawasan konservasi pollinator, karena dapat menyediakan makanan bagi pollinator. Diantaranya ialah  berupa pollen atau serbuk sari, nectar serta menyediakan kebutuhan air, sebagai tempat untuk berlindung pollinator.

Tak hanya itu. Peran yang paling penting lagi ialah  sebagai tempat berlindung dari penggunaan pestisida kimia berlebihan terutama di lahan-lahan pertanian di sekitar kebun raya.

Kebun Raya Purwodadi dapat mendukung konservasi polinator melalui beberapa cara antara lain menambah jumlah koleksi tumbuhan berbunga, menanam beragam bunga liar yang mekar sepanjang musim, serta memasang pagar tanaman dengan semak atau pohon berbunga.

Konservasi Pollinator

Hasil penelitian Damaiyani dan Prabowo (2019), menyatakan bahwa pada tanaman sonokeling ditemukan berbagai serangga pollinator.

Jenis pollinator yang ditemukan di Kebun Raya Purwodadi antara lain Xylocarpa confusa, X. fenestrate, X. iridipennis, Apis cerrana, and Polistes metricus dengan dominansi spesies yaitu X. confusa dan A. cerana. Hal ini menunjukkan bahwa Kawasan Kebun Raya Purwodadi dapat digunakan sebagai salah satu kawasan pendukung konservasi pollinator.

Gambar: Polinator yang mencari makan dari tanaman koleksi di Kawasan Kebun Raya Purwodadi. (Dok. Damaiyani)

Penggunaan pestisida kimia di kebun raya yang terbatas menjadikan kawasan ideal sebagai lokasi untuk reproduksi serta sumber perlindungan bagi polinator di sekitar kebun raya.

Kebun raya sebagai lembaga konservasi tanaman, khususnya tanaman berbunga, memiliki peluang besar sebagai sarana penyelamat kehidupan pollinator.

Mengapa tidak? Dengan tersedianya tempat berlindung,  sumber makanan berupa serbuk sari dan nectar, sehingga polinator dapat meningkatkan kebugaran tubuhnya serta dapat bertahan hidup akibat adanya dampak negatif dari pemanasan global.

*)Peneliti Muda, Pusat Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan – BRIN

Redaksi Green Indonesia