Jabar: Meredam Emisi Dari Hutan Rakyat

Kiprah penghijauan, peningkatan ekonomi masyarakat (petani), dan penurunan emisi GRK  di Jawa Barat (Jabar), kini sedang digiatkan di hutan rakyat (lahan petani). Ini yang pertama di Indonesia.


DESA Cimaung, Kecamatan Cimaung – Kabupaten Bandung, beberapa hari terakhir ini, hujan terus turun. Kelopak  kubis muda, berwarna hijau toska segar, menyambut GI saat datang ke lokasi itu, Rabu (04/12) lalu.
Secuil kebun kubis, yang berbatas padi sawah dan jagung manis itu memang terlihat asri. “Terasa sejuk. Ini lingkungan yang indah dan asri,” ucap Muhammad Ridwan, Direktur Eksekutif PT. Cedar Karyatama Lestarindo (CKL) begitu sampai di lokasi tersebut.
Di sini, dan sejumlah kawasan lainnya di Jawa Barat, tengah digelar kiprah ‘penyelamatan alam’, tepatnya aksi mitigasi perubahan iklim di Tatar Sunda. Ribuan kepala keluarga (KK) petani, termasuk di Cimaung, lahan-lahan di kawasan itu ditanami berbagai pohon. Jenisnya beragam, mulai dari alpukat, cengkeh, pala, manglid dan Jabon.

Tekan Emisi GRK
Aturan perbandingannya, seperti ketentuan pemerintah, antara tanaman kehutanan dan pertanian adalah 70:30 (kayu : buah-buahan). Tapi untuk kegiatan yang melibatkan lahan masyarakat Jawa Barat, pilihan bibit yang ditanam diserahkan pada masing-masing keinginan petani.

“Idealnya memang harus begitu, warga atau masyarakat petani mesti dikasi kebebasan pilihan untuk menanam apa yang mereka sukai. Tentunya jenis pohon buah-buahan yang sesuai dengan kondisi setempat dan memiliki manfaat terhadap penyerapan karbon,” ungkap Muhammad Ridwan, ahli penghitungan karbon dan perencanaan aksi mitigasi (DRAM) dari CKL tersebut. 

Majukan Pertanian
Diharapkan, dengan menanami lahan-terbuka atau kebun petani yang kurang termanfaatkan, nantinya ribuan hektar lahan petani akan dihijaukan oleh pohon  aneka buah-buahan, atau tanaman hutan (penghasil kayu). Tentunya, diharapkan akan membangkitkan ekonomi kerakyatan di wilayah Jawa Barat.


**Riz**

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *