Ikan Tapah: Raksasa Sungai yang Terancam Langka

Ikan air tawar besar besar di Sumatera dan Kalimantan ini sudah terancam punah karena rusaknya habitat alam ataupun seringkali ditangkap oleh warga sekitar untuk dikonsumsi.

SEORANG pria di Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan – Riau, melahirkan  ide untuk ‘menghutankan’ bantaran sungai. Maksudnya apa?

“Saya ingin agar ikan-ikan tersebut berkembang biak, tidak hanya di rawa-rawa dalam kebun sawit, tapi juga di sungai,” kisah Firman, orang yang dimaksud. Dia adalah salah-seorang tokoh masyarakat di di Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan – Riau. Kepada GI, diceritakannya soal cita-citanya untuk melestarikan berbagai jenis ikan khas Melayu. “Di sini banyak jenis ikan air tawar, yang ‘khas Melayu’ dan hidup di rawa-rawa dalam hutan. Misalnya ikan tapah, lais, baung dan toman,” katanya.

Diantara jenis ikan yang disebutkan itu, ada satu jenis ikan yang luar biasa. Ikan ini termasuk terancam langka akibat berkurangnya hutan (dofrestasi) dan desakan pemukiman di habitatnya, yakni sungai dan rawa-rawa. Namanya ‘ikan Tapah’.

Lalu apa hubungannya, antara hutan dan pemukiman terhadap ikan Tapah? “Ya kalau hutan berkurang, air sungai juga terpengaruh. Terus dengan berubahnya hutan jadi perkampungan, makin banyak yang memburu ikan langka tersebut tanpa ketentuan,” sergah Firman.

“Bukannya tidak boleh menangkap dan makan ikah Tapah, baung dan sebagainya, tapi perlu kita atur dan jaga kelestariannya,” tambahnya.

Ikan Tapah

Ikan tapah atau wallago adalah ikan air tawar yang mulai langka di Sumatera Selatan. Ikan ini masuk dalam jenis ikan Filum Cordata, genus Wallago, spesies Wallago leeri. Habitat ikan tapah umumnya di sungai. Ikan raksasa ini mudah dijumpai di sungai dan rawa Pulau Sumatera.

ikan ini kini menjadi salah satu jenis ikan yang terancam punah karena rusaknya habitat alam ataupun seringkali ditangkap oleh warga sekitar untuk dikonsumsi. Ikan tapah sejatinya merupakan salah satu ikan yang cukup lazim dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, khususnya di pulau Sumatera dan Kalimantan.
Ikan tersebut dapat tumbuh dengan panjang sekitar 150 cm dan mampu mencapai berat maksimal 80 kg. Bahkan ada sumber yang menyebutkan, Ikan Tapah dapat tumbuh hingga ukuran yang sangat besar, hingga mencapai panjang 2 meter dan berat lebih dari 100 kg.
Sekilas, ikan tapah tampak mirip dengan ikan lele namun dengan ukuran yang sangat besar. Hal ini karena ikan tapah dan ikan lele berada dalam satu famili.
Konon, ikan ini tidak bersisik, ikan tapah selalu bergerak ke hulu sungai dengan bergerombol, pada musim tertentu.

***Riz***

Redaksi Green Indonesia