Gelar Pangan Nusantara (GPN) 2018 yang diselenggarakan sejak 27 – 29 Juli 2018 di Balai Kartini, Jakarta mampu menarik ribuan pengunjung untuk mengetahui berbagai potensi pangan lokal Nusantara, yang dikemas dalam bentuk pameran, keragaan, talkshow dan lainnya.
GPN yang digagas Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian diikuti 100 peserta baik pemerintah pusat, daerah, BUMN, UKM dan lainnya.
“Dengan banyaknya jumlah pengunjung, kami harapkan mampu mensosialisasikan begitu kayanya potensi bahan pangan lokal nusantara kita,” kata Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi kepada pers di hari terakhir GPN, Minggu (29/7/2018).
“Melalui pameran, talkshow, temu bisnis dan lainnya, GPN ini juga telah merubah paradigma masyarakat dalam mengkonsumsi pangan, yaitu penganekaragaman pangan melalui pangan beragam, bergizi seimbang dan aman,” tambah Agung.
Selama tiga hari penyelenggaraan pameran, terlihat respon cukup antusias dari masyarakat untuk mengetahui lebih jauh potensi pangan lokal dan keanekaragaman pangan yang ada di nusantara.
Melalui GPN tahun ini yang mengangkat tema “Menjadikan Pangan Lokal Nusantara Berdaya Saing Global”, telah terjadi pertukaran informasi dan promosi serta menjalin kemitraan bisnis dan pasar.
Melalui talkshow yang menghadirkan para pakar dibidangnya, pengunjung mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang tekhnologi dan pemasaran pangan lokal terkini untuk mendorong pengembangan pangan lokal yang ada.
Agung Hendriadi menuturkan bahwa rangkaian GPN bukan sekedar seremonial semata, namun dapat dimaknai sebagai usaha kita dalam rangka mempromosikan pemanfaatan dan pengembangan pangan nusantara, serta menggali peluang dan membangun kerja sama seluruh stakeholder terkait pengembangan pangan nusantara untuk dapat berdaya saing global.
“Dengan berakhirnya pelaksanaan GPN ini tidak berarti bahwa upaya kita untuk mengembangkan pangan nusantara berdaya global hanya sampai disini namun justru dapat dijadikan momentum untuk lebih mengembangkan penganekaragaman pangan berbasis sumberdaya lokal.”, kata Agung.
Menandai berakhirnya GPN, Agung menyerahkan hadiah pertama doorprize berupa Sepeda. “Selamat .. ya,” kata Agung.
Related posts:
Uwi, Pangan Alternatif yang Terlupakan
Sukawangi: Menuju Desa Agraris Tangguh
Kemiri: Tanaman ‘Strategis’ Warga Desa Hutan
Pangan Lokal Perkokoh Ketahanan Pangan Nasional
Industri Kayu Olahan: Menjawab Tantangan, Meraih Peluang di Pasar Domestik
Asam Kandis: Rahasia Nikmat dan Berkhasiat Dalam Masakan Minang
Masoyi: Harta Karun dari Timur Indonesia
No comment