Ekonomi hijau yang semakin berkembang pesat perlu disikapi dengan peningkatan kemampuan SDM dibidang terkait, termasuk dalam penghitungan karbon.
SUKSES, dan semoga mampu memberikan manfaat bagi semua peserta… Demikian harapan yang disampaikan pihak penyelenggara usai penutupan Carbon Accounting Training di Kampus IPB Baranangsiang Bogor kemarin sore, Sabtu (22/07).
Kegiatan yang digelar oleh IPB University bersama PT. Cedar Karyatama Lestarindo (CKL) dan Green Indonesia (GI) itu ditutup secara resmi oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajeman (FEM) IPB University, Dr. Irfan Syauqi Beik.
Dalam sambutan penutupannya, Irfan menyatakan bahwa dewasa ini green business menjadi perhatian. “Dan bukan tak mungkin, kegiatan ekonomi hijau makin berkembang ke depannya,” tuturnya.
Dekan FEM tersebut memandang, bahwa saat ini penerbitan obligasi atau sukuk hijau makin berkembang. “Green bond/sukuk tampaknya kian diminati. Ini perkembangan yang luar biasa,” tambah Irfan.
Untuk itu, menurutnya, kegiatan peningkatan kapasitas SDM, diantaranya seperti Carbon Accouting Training seperti yang telah digelar beberapa kali di Bogor tersebut, merupakan suatu hal yang sangat positif. Mengapa tidak? Karena perkembangan green economy yang makin pesat perlu disikapi dengan kesiapan SDM, termasuk melalui peningkatan kemampuan terkait carbon accounting.
Dorong Pelestarian
“Semoga kegiatan training ini bermanfaat dan bisa menggerakkan sustainability, sebagai koreksi terhadap sistem ekonomi kapitalis yang mengabaikan kelestarian alam,” jelasnya.
Dekan FEM IPB University itu pun berharapan, agar bursa karbon yang ditargetkan mulai September mendatang bisa menjadi suatu hal yang bisa mendorong upaya pelestarian lingkungan dan menimalisir emisi karbon.
Dia pun mengucapkan terimakasih kepada panitia dan peserta atas lancarnya kegiatan pelatihan selama tiga hari penuh tersebut.
***Riz***