CSR PLN untuk Konservasi Pesisir Yensawai

Jika ekosistem terjaga maka tempat tinggal terlindungi, ikan semakin banyak, tercipta wisata baru dan pendapatan alternatif.

SENYUM bahagia menghiasi bibir pantai Yensawai, Kabupaten Sorong – Papua Barat Senin lalu (20/12/21). CSR PLN diluncurkan, bertepatan dengan peresmian konservasi terumbu karang dan ekosistem terkait Raja Ampat.

Adalah PT. PLN (Persero) UP3 Sorong yang memberikan bantuan itu. Bantuan diberikan melalui Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor (PKSPL IPB) yang kemudian dilaksanakan oleh kelompok rehabilitasi ekosistem pesisir Kampung Yensawai.

Tarian khas menyambut rombongan PT. PLN UP3 Sorong dan pejabat Pemda Raja Ampat tersebut, ditimpali pula suling tambur yang dimainkan masyarakat Kampung Yensawai.

Hadir pada acara itu Asisten I Bupati Bidang Pemerintahan Sekretariat  Daerah Kabupaten Raja Ampat – Muhidin Umalelen, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Raja Ampat – Djalali, Manajer PLN UP3 Sorong – Martha Adi Nugraha,  dan Manajer PLN ULP Waisai Raja Ampat – Fritz Marthen Rahakbauw.  Disamping itu, tampak hadir juga Sekretaris Kampung Yensawai Barat, Bamuskam Kampung Yensawai Barat dan Timur, Perwakilan PKSPL IPB – Nurdana Rizki Pratiwi, serta kelompok rehabilitasi eksosistem pesisir Kampung Yensawai dan masyarakat umum Kampung Yensawai Barat dan Timur.

PLN Peduli

Dalam sambutannya, Manajer PLN UP3 Sorong menyampaikan bahwa bantuan konservasi karang dan ekosistem terkait untuk membantu masyarakat pesisir. “Dengan penanaman karang, ikan berlimpah dan masyarakat mudah untuk mendapatkan ikan. Sekaligus lewat program ini dapat memulihkan lingkungan pesisir dengan ancaman abrasi dan juga kerusakan karang. Semoga masyarakat bisa mendapatkan manfaat dan terbantu dengan bantuan PLN ini,” jelasnya.

Asisten I Bupati Raja Ampat pun membacakan sambutan dari Bupati. Bupati Raja Ampat menyampaikan, semoga bantuan PLN ini dapat diberikan juga pada kampung-kampung lain yang terisolir, agar masyarakat Raja Ampat dapat terlibat dalam menjaga lingkungan.

Bupati juga menyampaikan terimakasih pada PLN yang sudah membantu masyarakat. Kemudian Asisten 1 memberikan pesan pada masyarakat agar dapat menjaga aset PLN yang ada di kampung dan juga turut serta menjaga lingkungan yang ada di kampung.

Sementara Kapus PKSPL-IPB, Dr. Yonvitner, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih PT. PLN (Persero) UP3 Sorong yang telah mendukung program konservasi ekosistem pesisir melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) di Kampung Yensawai. Dikatakannya bahwa Yensawai merupakaan kampung dampingan PKSPL IPB dalam program Desain Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu dalam Mendukung Percepatan Pelaksanaan RZWP-3-K di Provinsi Papua Barat. “Dengan adanya dukungan dari PLN, kami harap program bisa berkelanjutan” tambahnya.

SASI

SASI: Save Earth and Save Island, adalah sebuah program pemberdayaan dan peningkatan kapasitas masyarakat lokal untuk menyelamatkan bumi, pesisir dan pulau-pulau kecil, yang tidak lepas dari ekosistem di dalamnya. Kata SASI diambil dari istilah yang digunakan oleh masyarakat di Wilayah Papua dan Maluku untuk menjaga ekosistem laut.

SASI diharapkan juga dapat mendukung Rencana Aksi Nasional Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs 14. Life Below Water), serta untuk menyiapkan kemandirian masyarakat dalam melestarikan ekosistem pesisir. Jika ekosistem terjaga maka tempat tinggal terlindungi, ikan semakin banyak, tercipta wisata baru dan pendapatan alternatif.

Nilai Tambah Pelestarian

Penyadartahuan dan pendampingan pelestarian ekosistem pesisir menjadi sangat penting agar masyarakat dapat beradaptasi terhadap perubahan iklim tersebut. “Di samping itu, masyarakat juga akan mendapat nilai tambah telah melakukan pelestarian ekosistem, baik dalam secara langsung maupun tidak langsung sebagai bagian dari jasa ekosistem,” ucap Kapus PKSPL IPB dalam sambutannya.

“Pada kegiatan yang didukung oleh CSR PLN, kami menargetkan luaran dari kegiatan tranplantasi karang sebanyak 320 fragmen karang atau 20 rak, dengan asumsi 1 rak meja (1×1 m2) mewakili area 5 m2, yang nantinya diharapkan akan memulihkan ekosistem terumbu karang seluas 150 m persegi. Penanaman 450 propagul yang ditanam pada 15 pancang, dan 250 propagul yang ditanam di ecopolybag), yang diharapkan akan memulikan ekosistem mangrove seluas 450 m2. Selanjutnya, transplantasi 125 lamun yang ditanam pada 25 eco-polybag, yang diharapkan mampu merehabilitasi ekosistem lamun seluas 100 m2,” paparnya.

Lebih jauh dijelaskan, bahwa kegiatan ini berdampak pada pulihnya fungsi dari ketiga ekosistem tersebut, ekosistem terjaga, ikan berlimpah, dan pulau akan terlindungi dari erosi pantai, serta kesadaran masyarakat meningkat hingga munculnya aktivitas baru dalam menumbuhkan sumber penghidupan masyarakat baru.

“Jika dampak ini dirasakan oleh masyarakat maka mereka akan selalu menjaga dan melestarikan ekosistem pesisir. Untuk memastikan keberhasilan rehabilitasi ini, kami akan melakukan pemantauan (monitoring) sebanyak 4 kali dalam kurun waktu satu tahun,” jelas Kapus PKSPL IPB.

Dalam kesempatan itu PKSPL IPB memberikan piagam ucapan terimakasih kepada PLN UP3 Sorong. Di sela-sela peresmian, Manajer PLN UP3 Sorong, Asisten 1 Bupati Raja Ampat dan Kepala Dinas Perindag melakukan penanaman mangrove secara simbolis yang didampingi oleh Lodik Hindom, anggota kelompok korbon (mangrove). Rangkaian acara peresmian bantuan konservasi terumbu karang dan ekosistem terkait ditutup dengan makan bersama masyarakat.

***Riz***

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *