Cibeet; Indah di Hulu, Musibah di Hilir

Curug ini pantas menjadi tujuan ekowisata plus petualangan. Aksesnya dari jalur Puncak Dua yang cukup menantang, namun indah. Sayang, di hilir, alirannya tak jarang menimbulkan musibah.

CIBEET. Curug atau air terjun ini berada di Kawasan Puncak Dua. Bagi warga Kampung Arca dan sekitarnya, curug ini merupakan sumber air yang vital (untuk budidaya pertanian dan kebutuhan rumah tangga). Lokasinya berada di wilayah Desa Sukawangi (Bogor) dan sebagian termasuk dalam Desa Batulawang (Cianjur).

Limpahan telaga di bawah Curug Cibeet mengalir membelah lembah-lembah di kawasan Puncak Dua, dan menjadi tanda (garis) batas Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bogor. Aliran itu terus menjalar ke wilayah Telukjambe – Karawang. Di sini,  terdapat pertigaan (pertemuan) arus Sungai Cibeet dan Citarum.

Di kawasan hilir ini pula, sungai yang berpangkal di Curug Cibeet itu tidak lagi indah. Di saat sepanjang aliran, serta hulu (Puncak Dua) diguyur hujan deras, maka maka pada titik pertemuannya dengan Citarum, sungai Cibeet sering menjadi ‘biang kerok’ musibah, yakni banjir bandang. Berulang kali, sejumlah media mengabarkan jika ratusan rumah di kawasan Telukjambe terendam.

Indah di Hulu

Curug dengan ketinggian air terjun sekitar 20 meter tersebut merupakan satu dari empat curug di Desa Sukawangi, yakni Curug Cibeet, Curug Arca, Curug Saridun serta Curug Cipamingkis (di perbatasan dengan Desa Wargajaya – masih dalam satu kecamatan; Sukamakmur). Jarak diantara curug tersebut tidak begitu jauh, yakni masing-masingnya sekitar 1 – 2 km.

Lereng pegunungan difoto dri Kampung Arca Sukawangi – Bogor. Disitulah Curug Arca yang merupakan hulu Sungai Cibeet

Curug Cibeet memang indah dan pantas menjadi tujuan ekowisata plus petualangan. Disebut petualangan, karena –seperti ketahui– jalur Puncak Dua melintasi lereng perbukitan dan hutan lebat. Ukuran jalannya pas-pasan, berliku serta penuh tanjakan dan turunan yang menantang.

Untuk sampai ke lokasi ini, bisa melalui jalan alternatif Cipanas – Jonggol, jika dari arah Ciawi dan Bandung. Sebaliknya adalah via Citeurup – Sukamakmur – Cipanas, atau via Sentul – Gunung Pancar – Sukamakmur – Cipanas. Semuanya terkenal dengan sebutan ‘Jalur Puncak Dua’.

 ***Riz***

Redaksi Green Indonesia