Ancaman Dibalik Manfaat Pestisida

Cemaran pestisida dapat merubah rantai makanan, jaring-jaring makanan dan aliran energi di ekosistem. Dampaknya cukup serius terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

MESKIPUN hewan mampu beradaptasi, namun tingkat adaptasi di lingkungan yang telah tercemar pestisida hewan ada batasnya. Bila batas itu terlampaui, maka hewan itu akan mati. Punahnya spesies, tentu petaka bagi ekosistem.

Inilah salah-satu dampak penggunaan pestisida, terutama dalam kegiatan usaha tani. Baik sadar atau tidak, penggunaan pestisida dapat pula mematikan predator. Jika predator punah, maka ledakan hama akan mengancam. Keseimbangan lingkungan pun terganggu.

Mengapa tidak? Melansir dari berbagai sumber, cemaran pestisida dapat merubah rantai makanan, jaring-jaring makanan dan aliran energi di ekosistem. Akibatnya keseimbangan lingkungan, daur materi, dan daur biogeokimia menjadi terganggu. Penggunaan insektisida dapat mematikan fauna tanah dan pada akhirnya menurunkan kesuburan tanah. Tanah pun menjadi asam.

Cacat Janin dan Kanker

Lalu bagaimana dengan manusia? Sejumlah sumber menyebutkan, bahwa paparan pestisida dapat dikaitkan dengan risiko beberapa penyakit.

Pestisida dapat meneyebabkan gangguan reproduksi, baik pada pria maupun wanita. Pada pria, pestisida dapat menyebabkan gangguan hormon yang kemudian bisa mengakibatkan penurunan produksi sperma. Sementara itu, wanita yang sering terpapar pestisida berisiko mengalami gangguan kesuburan  dan lahirnya bayi secara prematur.

Tidak hanya itu, pestisida juga mengandung bahan kimia yang dapat merusak sistem saraf. Maka wajar, jika banyak pihak menyarankan agar ibu hamil menghindari paparan pestisida, agar tidak menghadapi resiko komplikasi kehamilan, cacat pada janin, dan keguguran bisa meningkat.

Masih banyak lagi efek negatif penggunaan pestisida, baik di rumah tangga maupun pertanian, seperti resiko kanker ginjal, kulit, otak,  payudara, prostat, hati, paru-paru, dan kanker darah.

Pilih Pangan Organik

Pada dasarnya, tingkat pestisida dapat berkurang 10–80 persen dengan berbagai metode memasak dan pengolahan makanan. Mencuci dengan air keran, bahkan tanpa sabun atau deterjen khusus) juga bisa mengurangi tingkat pestisida hingga 60–70 persen.

Namun, mencuci produk dengan air mungkin bukan metode yang paling efektif untuk menghilangkan residu pestisida. Pasalnya, pestisida bisa menembus jauh ke dalam buah dan sayuran dan mungkin memerlukan penggunaan larutan pembersih komersial. Jika ingin benar-benar terbebas dari pestisida, pilihlah produk pertanian organik. 

***Riz***

Redaksi Green Indonesia