‘Bersolek’ di Raja Ampat dan Waigeo

Rencana Teknis pengembangan potensi kelautan Raja Ampat dan Waigeo dibahas dalam sebuah webinar beberapa waktu lalu.

KEMOLEKAN perairan Raja Ampat dan Waigeo, beberapa waktu lalu dibahas dalam sebuah webinar. Sejumlah pakar dan pemangku kepentingan terkait turut serta dalam kesempatan itu.

Acara yang diawali dengan welcome remark oleh Yonvitner, Kepala Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL IPB) tersebut menampilkan keynote speach Direktur Kelautan dan Perikanan – Bappenas, Sriyanti dan Tony Wagey dari ICCTF Kementerian PPN/Bappenas.

Selanjutnya, Diirektur Program PKSPL IPB, Fery Kurniawan memaparkan program paket 4 yang dilaksanakan lembaga tersebut. Dikatakannya, bahwa berdasarkan rencana pengembangan dan pemanfaatan kawasan, daya dukung KKP terdiri dari perikanan tangkap, pendidikan dan penelitian, budidaya laut dan wisata.

“Peraturan yang terkait dengan daya dukung tersebut diantaranya:  Perdirjen KP3K No. 11 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Teknis Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan; dan Permen KP no. 31 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Kawasan Konservasi,” jelas Fery Kurniawan.

Sementara itu, Imam Fauzi dari BKKPN Kupang, memaparkan beberapa hal tentang pengelolaan dan pemanfaatan di kawasan konservasi di SAP Raja Ampat dan Waigeo sebelah barat, serta 3 pilar pengelolaan dan pemanfaatan kawasan konservasi yang meliputi; perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan, lengkap dengan dasar hukumnya.

Imam Fauzi juga memaparkan soal pengelolaan KKN SAP, kegiatan pengelolaan KKPN, hingga rehabilitasi ekosistem pesisir dan berbagai masalah terkait lainnya.

Dalam kesempatan itu, Pusat Kajian dan Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB menyoroti kondisi sosial ekonomi masyarakat, upaya pengendalian pemanfaatan KKP, pemanfaatan berkelanjutan di KKN serta di KKP. Dibahas pula tentang pentingnya peta spot penangkapan, spot budidaya, serta spot penyelaman di kedua wilayah perairan tersebut. Dan yang tak kalah pentingnya ialah arahan pemanfaatan kawasan konservasi nasional ke depan (ecotourism, penataan kawasan dan peningkatan pelayanan izin pemanfaatannya).

Ikut serta dalam webinar itu Kepala Bappeda Provinsi Papua Barat, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Papua Barat, Kepala BLUD KKP Kep. Raja Ampat, Kepala Bappeda Kabupaten Raja Ampat, Kepala Dinas Perikanan, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten dan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Raja Ampat.

Dari kalangan akademisi turut serta beberapa pihak ICM-Coremap CTI PKSPL IPB. Diantaranya Deputy Director, Program Manager, Knowledge Management, Tenaga Ahli Konservasi Laut, Ahli Penataan Ruang, Ahli Pengukuran Daya Dukung Ekowisata, Ahli Pengukuran Daya Dukung Perikanan Tangkap, Ahli Pengukuran Daya Dukung Budidaya Laut dan Ahli Monev and Reporting Specialist.

***Riz***

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *