Ban-Sel I: Harmoni di Panjiwaringin

Inilah sekilas pengantar GI dalam peliputan lapangan di wilayah Ban-Sel (Banten Selatan). Simak laporan berseri GI di perkebunan PT. Panji Waringin selama beberapa hari ke depan.

HARMONI – kemesraan, menyelimuti kawasan perkebunan karet  di Kabupaten Lebak, Banten Selatan, tepatnya di Kecamatan Malingping. Rimbun hijaunya perkebunan itu, berpadu dengan bibir pantai nan indah, dengan samudera yang membiru.

Tidak hanya asri dan indah, tapi juga memberi makna positif yang cukup beragam bagi lingkungan (ekosistem), termasuk masyarakat sekitarnya.

Menurut Dr. Dadan Mulyana, Ahli Ekologi PT. CKL yang juga Dosen IPB University, kebijakan yang diambil Manajemen Astra Agro Lestari sudah sangat tepat.

“Sejalan dengan kewajiban dari pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi karbon, maka upaya penanaman dan perawatan pohon/ hutan merupakan keputusan yang bijak. Penurunan emisi dengan meningkatkan serapan karbon melalui tumbuhan biayanya jauh lebih murah dibanding upaya lain, misalnya dengan mengefisienkan mesin atau penurunan produksi otomotif,” jelas Dadan hari ini, Sabtu (09/09).

Seiring dalam perjalanan menuju Malingping, kepada GI, pakar biodiversity itu menyebutkan bahwa, di Banten –termasuk di sekitar Malingping, terdapat tumbuhan endemik Banten (Jawa Barat) serta pohon langka.

Yang dimaksud adalah Manglid (Magnolia glauca dan Magnolia Campaka), serta tumbuhan kokoleceran (Vatica cinereus dan Vatica bantamensis). “Ini merupakan keunikan tersendiri bagi Banten dari segi biodiversity,” tutur Dadan.

Sumbangsih Ekosistem

Terkait obyek yang dituju, sehari sebelumnya (Jumat, 08/09) Direktur Eksekutif PT. Cedar Karyatama Lestari di (CKL), M. Ridwan, dari lokasi (PT. Panji Waringin), via ponsel memberi kabar ke  GI, bahwa banyak hal positif di perkebunan karet dengan luasan ratusan hektar tersebut.

“Selain tanggap akan target negara dalam upaya penurunan emisi karbon, kepedulian perusahaan kepada masyarakat sekitar kebun pun pantas diapresiasi,” jelas ahli penghitungan karbon tersebut.

Sementara Dr. I Wayan S. Dharmawan, Peneliti BRIN yang juga ikut turun ke lapangan bersama PT. CKL, mengungkapkan beberapa hal positif atas perkebunan yang berdampingan dengan obyek wisata pantai Bagedur, Banten Selatan (Ban-Sel) tersebut. “Secara ekologis ini sangat baik, karena salah-satu diantaranya, tanpa disadari, menjadi pelindung kawasan dari kencangnya hembusan angin dan hawa garam dari laut,” ungkapnya.

Disamping itu, ditambahkannya, bahwa perkebunan karet yang tergabung dalam Group Astra Agro Lestari itu telah memberi sumbangsih  ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya.

Inilah sekilas pengantar GI selama beberapa hari ke depan melakukan peliputan lapangan di wilayah Ban-Sel. Cukup banyak hal yang akan diekspose GI di perkebunan PT. Panji Waringin selama beberapa hari ke depan. Selain soal serapan karbon, yang tak kalah menariknya termasuk peran perusahaan dalam menopang perekonomian masyarakat sekitar kebun, ekowisata dan sebagainya.***

***Riz***

Redaksi Green Indonesia