Tak cukup rasanya melukiskan pesona alamnya dengan kata-kata. Jika Anda penasaran, pergilah ke Taman Nasional Berbak – Sembilang. Pada musim tertentu terjadi migrasi beragam jenis burung ke lokasi ini.
MEMBACA Majalah Green Indonesia edisi cetak tahun 2018; tentang Taman Nasional Sembilang, terbersit pesona bentang alam di pesisir jantung Bumi Sriwijaya itu.
Dengan judul “Secuil Surga di Pinggang Andalas”, dan potret sepasang bangau putih nan anggun, mengundang hasrat menjelajah ke lokasi yang konon merupakan ‘cagar biosfer’ dunia tersebut. Di taman nasional ini, penikmat ekowisata bisa melihat pemandangan ribuan burung terbang serentak, atau hewan rawa seperti biawak dan ular cincin emas.
Dan jika dilihat dari udara (drone), maka rasa pesona kian membuncah. Aliran sungai tampak berliku, meliuk-liuk, membelah hutan rawa nan hijau.
“Dan jika ingin ke Sembilang – Sumatera Selatan, berkunjunglah pada Bulan Oktober. Masa itu bertepatan dengan migrasi-nya ribuan burung beragam jenis ke lokasi tersebut,” tulis GI terbitan empat tahun silam itu.
Flora-Fauna Khas
Disebut juga ‘Taman Nasional Berbak Sembilang’, karena keduanya berdampingan, dengan luas kawasan sekitar 202.896,31 hektar.
Dilansir dari berbagai sumber, jenis flora yang dapat dijumpai di Taman Nasional Sembilang antara lain gajah paku (Acrostichum aureum), nipah (Nypa fruticans), cemara laut (Casuarina equisetifolia), pandan (Pandanus tectorius), waru (Hibiscus tiliaceus), nibung (Oncosperma tigillaria), gelam tikus (Syzygium inophylla) dan lain-lain.
Sementara fauna-nya terdiri dari harimau Sumatera (Panthera tigris-sumatrae), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), kucing mas (Catopuma temminckii), siamang (Hylobates syndactylus), tapir (Tapirus indicus), rusa sambar (Cervus unicolor), dan babi hutan (Sus spp.).
Tak hanya itu, di lokasi ini juga terdapat mamalia air seperti lumba-lumba tanpa sirip punggung (Neophocaena phocaenoides), lumba-lumba air tawar atau pesut (Orcaella brevirostris), dan lumba-lumba bungkuk (Souca chinensis).
Rute: Jalur Sungai
Secara administratif, sebagian besar kawasan ini termasuk wilayah Kecamatan Banyuasin II–Kabupaten Banyuasin, dan sebagian kecil masuk wilayah Kecamatan Lalan – Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Untuk menuju kawasan tersebut dapat dengan menumpang speed boad, yang merupakan angkutan rutin masyarakat sekitar taman nasional tersebut.
Dari Kota Palembangng, rutenya berawal dari Jembatan Ampera – menuju kawasan itu. Lama perjalanan sekitar 4-5 jam. Selama perjalanan menyusuri sungai yang terkenal itu, wisatawan akan terbius oleh indahnya pemandangan dusun, areal pertanian dan hutan di sepanjang bantaran sungai.
Ongkos speed boad-nya yang relatif mahal untuk satu orang, agaknya sebanding dengan lama perjalanan air dan pesona alam yang dilintasi.
Agaknya tak cukup hanya dengan melukiskan pesona wisata dengan kata-kata. Sebaiknya, jika penasaran, pergilah ke Taman Nasional Berbak – Sembilang….
***Riz***