Fredinan Yulianda: “Aktifitas Ekonomi Jangan Mengabaikan Konservasi.”

Ada tiga tujuan utama konservasi yang harus dipahami agar semua kegiatan ekonomi tidak mengabaikan konservasi.

TUJUAN itu, menurut Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FPIK) IPB University, Prof. Dr. Fredinan Yulianda, ialah; untuk perlindungan, reservasi, dan pemanfaatan. Hal itu dikatakannya dalam Forum PEMSEA Network of Local Governments (PNLG) dan Integrated Coastal Management (ICM) 2022 di Tangerang, Kamis (27/10).

Dalam hal perlindungan, lebih jauh dijelaskannya, bahwa  seluruh masyarakat harus melindungi keanekaragaman biota, utamanya dari gangguan dan degradasi habitatnya. “Langkah tersebut dilakukan untuk menjaga proses ekologi yang ada di alam,” tegas Fredinan.

Kemudian reservasi. Artinya adalah; memastikan keberadaan sistem ekologi semua ekosistem berjalan dengan baik, terlepas dari dinamika perubahan yang disebabkan oleh aktivitas alam dan manusia. Tujuannya adalah mengoptimalkan fungsi dan tingkat ekosistem

Sedangkan tujuan ketiga, yakni dalam hal pemanfaatan harus dengan memandang dan mempertimbangkan daya dukung. Dengan adanya pengendalian di bawah daya dukung kapasitas, maka pemanfaatannya dapat dilakukan secara berkelanjutan.

“Pemanfaatan berkelanjutan tersebut dilakukan berdasarkan daya dukung yang ada,” jelas Dekan FPIK IPB itu.

Ekowisata Bahari

“Ekowisata memiliki misi untuk mengubah perilaku fisik dan meningkatkan kesadaran sistem kehidupan suatu ekosistem,” ujar Fredinan. Ditambahkannya bahwa bahwa ekowisata bahari sanggup mengubah perilaku masyarakat, terutama yang tinggal di sekitarnya, untuk melindungi lingkungan.

Dalam PNLG Forum yang dihadiri oleh delegasi 53 pemerintah daerah dari sembilan negara secara langsung. Sementara dua negara anggota PEMSEA lainnya hadir secara daring. Pada kesempatan itu, Dekan FPIK IPB University mengungkapkan, bahwa ekowisata bahari dapat membuat masyarakat mencintai sumberdaya alam.

Prof. Dr. Fredinan Yulianda

“Karena itu, diperlukan strategi pengembangan pariwisata yang mengutamakan kelestarian sumber daya alam sebagai dasar perancangan pariwisata, bukan hanya pengembangan fasilitas,” ungkap Guru Besar IPB University itu.

Dijelaskannya, bahwa pihak pengelola ekowisata pun perlu bersinergi dengan kelompok lain dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan. “Berbagai pihak perlu bersinergi dalam  memelihara proses ekologi demi mendukung sistem kehidupan ekologis dan melindungi keanekaragaman hayati,” tutur Prof. Dr. Fredinan Yulianda.

***Riz***

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *