Pemerintah me-retirement pembangkit listrik tenaga batu bara untuk menggantinya dengan energi terbarukan (EBT). Indonesia pun mengembangkan prototipe pajak karbon sebagai upaya mitigasi perubahan iklim. Pajak tersebut berlaku untuk pembangkit listrik tenaga batu bara.

DAFOS, Swiss. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi panelis dalam workshop percepatan transisi energi di Emerging and Developing Economies dalam gelaran World Economic Forum Annual Meeting 2022.

Seperti dikutip dari beberapa mediamassa, panelis lain yang hadir dalam workshop tersebut adalah Chairman and Managing Director of ReNew Power, Group Chief Sustainability Officer HSBC, dan Executive Director International Energy Agency. Dimoderatori oleh President and CEO Bezos Earth Fund, Andrew Steer, Workshop tersebut mendiskusikan tentang mekanisme transisi energi dunia.

Pemateri dan partisipan yang hadir dalam workshop ini adalah delegasi berbagai negara, perusahaan multinasional, multilateral development banks, investor pada bidang energi, dan International Energy Agency.

Dalam kesempatan itu, Airlangga Hartarto menyampaikan komitmen Indonesia terhadap transisi energi yang adil dan terjangkau, pentingnya investasi pada sektor transisi energi, dan pentingnya regulasi transisi energi.

Dekarbonisasi

Lebih jauh Erlangga memaparkan berbagai hal terkait mekanisme pembiayaan yang berpotensi membuka dan meningkatkan investasi masa depan untuk mendukung energi terbarukan dan teknologi dekarbonisasi. Termasuk diantaranya memastikan bahwa pendanaan hijau terhubung dengan kebutuhan aktual di lapangan.

Saat ini, katanya, Indonesia sedang mengembangkan prototipe pajak karbon sebagai upaya mitigasi perubahan iklim dan transisi energi berkelanjutan. Pajak tersebut berlaku untuk pembangkit listrik tenaga batu bara.

Disamping itu, pemerintah juga melakukan retirement pembangkit listrik tenaga batu bara untuk menggantinya dengan energi baru dan terbarukan (EBT) yang mempunyai model pembiayaan terjangkau dan berkelanjutan.

“Saat ini, Indonesia sedang mengkaji proyek 4 GigaWatt (GW) solar power plant di Bintan yang output-nya akan diekspor ke Singapura serta untuk memenuhi keperluan domestik,” kata Menko Airlangga. (Dari berbagai sumber)

***Riz***