Secara umum, Bidadari Halmahera memiliki ciri-ciri bulu coklat zaitun. Bagian leher dada berwarna hijau zamrud, kaki berwarna kuning kemerahan, dan bulu dada terlihat seperti perisai atau bulu pelindung. Ciri khas burung ini terletak pada keberadaan 4 pasang bulu putih panjang dan melengkung yang keluar dari sayapnya.
Bulu khas itu tidak lebar, tetapi sangat lembut dan seperti teranyam pada sayapnya. Panjang bulu khas bisa mencapai 15 cm, dan hanya menjulur pada saat-saat tertentu yang diinginkan burung. Biasanya, si jantan akan menjulurkan bulu khasnya saat fajar menyingsing.
Ciri khas tersebut hanya dimiliki oleh burung jantan. Pakan burung Bidadari Halmahera berupa serangga, arthopoda, buah-buahan, terutama matoa. Burung ini juga bersifat poligami. Ketika musim kawin, burung Bidadari Halmahera jantan akan menjulurkan bulu putih panjangnya sembari terbang dan menari di udara dengan indah sambil memamerkan perisai dan bulu khasnya. Kemudian Bidadari Halmahera betina akan memilih satu jantan yang ia anggap paling menarik.
Beberapa lokasi yang menjadi habitat burung Bidadari nan genit lagi indah ini adalah hutan Tanah Putih, gunung Gamkonora, dan hutan Domato (Halmahera Barat), hutan Labi-labi di area Taman Nasional Aketajawe dan hutan Lolobata (Halmahera Timur). Burung bernama lokal weak-weka ini juga ditemukan di pulau Bacan.