Taman Rimbawan Cilik (TRC) Universitas Brawijaya menjadi sarana edukasi perubahan iklim untuk anak SD sekitar hutan.
SEJAK kecil sudah terbiasa, nanti –besar dan dewasanya– sikap itu tentu akan ‘terbawa’. Dalam menjaga kelestarian alam misalnya, kesadaran dan sikap menjaga alam penting ‘ditularkan’ sejak dini.
Hal itulah yang dilakukan di Jawa Timur oleh Universitas Brawijaya. Namanya ‘Taman Rimbawan Cilik’ (TRC). Awalnya, hal ini merupakan suatu inisiasi pendidikan non formal yang berfokus pada pendidikan pemeliharaan alam (konservasi) untuk anak-anak yang dikemas dengan ceria dan menyenangkan.
TRC itu dibentuk sejak tahun 2021 oleh Mahasiswa Kehutanan Universitas Brawijaya sebagai bentuk kegiatan pengabdian masyarakat. Dan kini, TRC tersebut sudah menjadi program kerja tetap dari Himpunan Mahasiswa Kehutanan (HMKTFPUB).
Pada tahun ini, untuk kedua kalinya kegiatan itu diselenggarakan dengan berkolaborasi bersama Pengabdian Kepada Masyarakat Departemen Tanah Fakultas Pertanian melalui dana hibah Pengabdian Masyarakat PNBP 2022. Penyelenggaraan itu dilakukan melalui kolaborasi bersama Himpunan Mahasiswa Kehutanan (HMKT) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya serta Tim Pengabdian Masyarakat PNBP yang diketuai oleh Dr. Ir. Budi Prasetya, MP, serta Dosen Kehutanan, M. Asyief Khasan Budiman, S.Hut,M.Si. yang bertindak sebagai pembina TRC.
Lebarkan Kiprah
Yang menggembirakan adalah, kini, Taman Rimbawan Cilik mulai melebarkan sayapnya untuk mengajak Mahasiswa Se-Universitas Brawijaya agar berkontribusi dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Kehutanan. Tercatat ada beberapa mahasiswa dari jurusan yang berbeda berkontribusi sebagai volunteer dalam kegiatan TRC tersebut.
Tema yang diusung pada konsep Taman Rimbawan Cilik kali ini yaitu perubahan iklim, dimana nantinya anak anak sekolah dasar diberikan materi mitigasi mulai dari pengelolaan sampah, penanaman pohon sampai inventarisasi keanekaragaman hayati. Disamping itu, anak-anak tersebut juga diajarkan materi adaptasi, mulai dari pengenalan upaya ketahanan pangan, krisis air bersih serta upaya menanggulanginya dan pembuatan lubang biopori dan sebagainya.
Dengan kiprah tersebut, maka terbentang harapan, bahwa Kegiatan TRC dapat menjadi iniasi sekolah peduli iklim. Jelas, ini sesuatu yang baik.
***Riz***
No comment