“Kegiatan ini berhasil menyatukan berbagai pemangku kepentingan dan memberikan pembelajaran berharga bagi masyarakat,” ungkap fasilitator lembaga tersebut.
SALAH-seorang peserta training Penyusunan DRAM Sektor Kehutanan dan Lahan di Bogor beberapa hari lalu adalah Yadi Purwanto. Dia adalah Fasilitator Konservasi dari Yayasan PRCF Indonesia.
Diwawancarai GI di sela kegiatan, Yadi menyampaikan optimisme dan dedikasi kuat lembaganya dalam mendukung kebijakan Indonesia terkait Nationally Determined Contribution (NDC). Yadi menjelaskan bahwa program-program PRCF saat ini berjalan sesuai dengan standar Climate, Community & Biodiversity (CCB) yang diterapkan oleh VERRA, sebuah organisasi yang mengukur dampak iklim. Dikatakan Yadi, sejak 2020, mereka telah menghitung baseline emisi dan memperhitungkan kemungkinan kebocoran (leakage). “Namun, dengan komitmen kami mendukung NDC, kami juga mendaftarkan Desain Rencana Aksi Mitigasi (DRAM) ke Sistem Registri Nasional (SRN),” tambahnya.
Dukung Penuh NDC
People Resource and Conservation Foundation (PRCF) telah memulai langkah nyata dengan menanam 200 pohon per hektar, atau setara dengan 4.000 pohon per tahun. Kegiatan tersebut dilakukan di hutan rawa Desa Nanga Lauk, Kecamatan Embaloh hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.
Dikatakan Yadi, bahwa tantangan di lapangan, seperti tinggi muka air tanah dan kendala alam lainnya, tidak menyurutkan semangat mereka. “Ini adalah kerja keras yang kami lakukan, meski menghadapi berbagai kendala alam,” ujar Yadi.
Tak hanya di Nanga Lauk, PRCF juga mendampingi lima hutan desa lainnya, dengan rencana penanaman sejak 2014 di dataran rendah. Di sini, PRCF menghadapi tantangan dalam persemaian tanaman endemik, terutama karena rendahnya peluang hidup tanaman yang diambil langsung dari alam, seperti jenis meranti yang kondisinya cukup terganggu. Menariknya, Yadi menegaskan bahwa program PRCF bukanlah bisnis karbon biasa. Mereka lebih berfokus pada perlindungan keanekaragaman hayati.
“Tapi kami tetap mendukung penuh NDC,” tegasnya. Menurutnya, pelatihan yang digelar IPB bersama CKL ini sangat bagus. “Kegiatan ini berhasil menyatukan berbagai pemangku kepentingan dan memberikan pembelajaran berharga bagi masyarakat,” pungkasnya.
Rizqi
No comment