Sekitar 70% kebutuhan rotan dunia dipasok dari Indonesia. Hal ini membuktikan besarnya peluang ekonomi bagi masyarakat untuk terus mengembangkan, menjaga atau melestarikan sumberdaya hutan tersebut.
LIANA, nama yang cantik untuk kelompok tumbuhan penghasil rotan. Seperti ditulis Linda Wige Ningrum, dari Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), bahwa jenis rotan (liana) di Indonesia sangat banyak. Jumlahnya ratusan jenis.
Dalam kelompok liana terdapat 13 marga sebagai penghasil rotan. Salah satunya adalah marga Calamus. Calamus pun terbagi lagi dalam beberapa jenis.
Jenis-jenis tumbuhan rotan dari marga Calamus ini antara lain Calamus manan Miquel (rotan manau) yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan; Calamus burckianus Beccari (Rotan Balubuk) di Pulau Jawa; Calamus javensis Blume (Rotan Lilin) di Kalimantan dan Sumatera; Calamus ornatus Blume (Rotan Seuti) di Kalimantan, Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Calamus scipionum Loureiro (Rotan Semambu) yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, Jawa.
Agar Tetap Lestari
Secara angka, disebutkan bahwa terdapat 312 spesies tumbuhan rotan yang hidup tersebar di Indonesia. Tentunya itu merupakan jumlah yang sangat besar.
Disebutkan pula bahwa ternyata kebutuhan rotan di dunia, sekitar 70% diantaranya dipasok oleh Indonesia. Tingginya kebutuhan akan bahan baku dari rotan tersebut menjadi peluang ekonomi bagi masyarakat Indonesia.
Untuk itu, pantas, jika agribisnis rotan perlu mendapatkan perhatian serius. Terus dikembangkan, dan –tentunya– dijaga keberadaannya agar tetap lestari.
(Linda Wige Ningrum, Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN))
***Riz***