Kersen: Terlantar Namun Berkhasiat

Mengkonsumsi buah kersen bisa membantu meningkatkan kualitas tidur dan meredakan gejala asam urat.

DIBILANG langka juga tidak. Kersen tidak seperti buah lain pada umumnya, yang mudah didapat dan bahkan diperjualbelikan. Buah bulat sebesar kelereng ini terkadang berserakan di bawah pohon yang tumbuh subur di samping rumah.

Memang, kersen (Muntiga Calabura L.) umumnya tidak ditanam secara sengaja. Franky Kojongian, seorang kerabat GI di Cibinong – Bogor, mengaku, pohon kersen yang berbuah lebat di samping rumahnya, ada begitu saja. “Tumbuh subur padahal saya tidak pernah menenamnya,” ucapnya.

Banyak Nama

Mengutip Wikipedia, kersen, seri, ceri, talok atau kerukup siam, secara lokal disebut kersen atau kersem, adalah sejenis pohon sekaligus buahnya yang kecil dan manis berwarna merah cerah. Di beberapa daerah, seperti di Jakarta, buah ini juga dinamai ceri.

Kersen tersebar di berbagai negara meliputi daratan Meksiko Selatan, Amerika Tengah, Peru, Bolivia, seluruh wilayah tropis di Asia Tenggara.

Kersen adalah buah langka yang jarang ada yang menjual buah kersen. Namun kersen memiliki nutrisi yang baik.  Buah ini mengandung senyawa yang disebut anthocyanin dan cyanidin yang memiliki efek antiinflamasi.

Menyehatkan
Buah kersen ternyata menyehatkan. Selain rasanya yang manis dan beraoma khas, beberapa sumber menyebutkan, buah dan daun kersen memiliki khasiat herbal. Buahnya mampu menurunkan tekanan darah tinggi, dan bisa mempercepat pemulihan tenaga setelah berolahraga.

Tidak hanya itu. Makan buah kersen secara teratur bisa membantu meningkatkan kualitas tidur dan meredakan gejala asam urat.

***Riz***

Redaksi Green Indonesia