Tumbuhan semak ini sungguh bagus. Selain buahnya lezat, bunganya pun pantas menghiasi taman atau halaman rumah. Kandungan antioksidannya yang tinggi dapat menyehatkan tubuh.
“Selama hidung ditempuh angap (nafas-red), baru sekarang saya tahu bahwa ada buah bernama; karamunting,” tutur seorang kerabat GI yang berasal dari Sumatera Barat. Begitu kayanya plasmanutfah Indonesia, sehingga ternyata banyak kalangan yang tidak kenal jenis tumbuhan (buah) tertentu. Maka wajar, jika di berbagai tempat perlu dibangun taman buah atau tumbuhan langka.
Padahal, karamunting banyak tersebar di berbagai wilayah tanah air. Tumbuhan semak ini sungguh bagus. Selain buahnya bisa dimakan, bunganya pun pantas menghiasi taman atau halaman rumah.
Kalau ingin bertemu karamunting, pergilah ke alam liar. Dan jika beruntung Anda bisa menemukannya di sela semak-semak. Buah karamunting yang tampilannya cukup menawan itu selain lezat manis, seperti banyak dipublikasikan, ternyata kaya khasiat untuk kesehatan tubuh manusia.
Dianggap Gulma
Seperti dipublikasikan dalam situs Balitbang Kementan, karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) merupakan tanaman liar berkayu yang termasuk ke dalam famili Myrtaceae (jambu-jambuan). Karamunting mempunyai nama yang berbeda di beberapa daerah antara Kalamunting (Pekanbaru), Haramonting (Sumatera Utara), dan Harendong Sabrang (Jawa Barat). Buah karamunting terkadang bisa dijumpai di pasar tradisional.
Di beberapa tempat tanaman ini digunakan sebagai tanaman hias mengingat warna bunganya sangat menarik. Tetapi di tempat lain tanaman ini dianggap sebagai gulma (tanaman pengganggu) karena pertumbuhannya yang sangat cepat sehingga mengalahkan vegetasi aslinya.
Buah yang matang berwarna ungu, lunak, dengan 40-45 biji didalamnya. Daging buah seperti anggur, hanya terasa lebih berserat, tak terlalu mengandung air, dan rasanya manis. Perbanyakan tanaman secara alami terjadi melalui biji yang disebarkan oleh burung.
Ekstrak antosianin dari buah karamunting dilaporkan mempunyai aktivitas antioksidan yang kuat. Tak heran jika tumbuhan ini sering dihubungkan dengan radikal bebas antara lain penuaan dini, kanker, dan serangan jantung. Antioksidan juga diproduksi oleh tubuh, namun ketika jumlah radikal bebas sudah terlalu banyak maka diperlukan asupan antioksidan dari luar. Salah satu sumber antioksidan alami berasal dari buah-buahan.
Selain kandungan antioksidan pada buah, ternyata daun karamunting juga mengandung senyawa golongan flavonoid, steroid, triterpenoid, tanin galat, tanin katekat, kuinon dan unsur natrium, kalsium, kalium serta magnesium.
Ekstrak akar dapat meningkatkan jumlah trombosit, meningkatkan tingkat fibrinogen, dan otot kontrak pembuluh darah halus. Dengan kata lain, ekstrak akar mampu untuk menghambat bakteri Staphylococcus aureus sebagai penyebab nanah. Kandungan tannin atau zat warna di akar dapat digunakan sebagai pewarna hitam alami. Sebagian masyarakat memanfaatkan untuk menghitamkan gigi dan alis.
Sedangkan daunnya, selain sebagai bahan pengobatan herbal untuk penyakit diabetes, dapat dimanfaatkan untuk obat luka, yaitu dengan mengunyah beberapa lembar daun karamunting lalu ditempelkan ke bagian luka. Selain itu, daun karamunting juga dapat dimanfaatkan untuk menetralkan racun.
***Riz***
No comment