‘Jangan Mati Sebelum ke Raja Ampat’

Terumbu karang, padang lamun serta mangrove di bibir pantai Arborek masih terjaga kelestariannya. Beragam jenis ikan pun berkembang biak dengan aman. Bentuk dan warnanya sungguh menarik.

JIKA Piaynemo boleh dibilang  sebagai maskot ekowisata Raja Ampat, maka Arborek adalah tempat yang tak kalah menarik dikunjungi, terutama untuk lebih menikmati secara mendalam ekosistem bawah air (under water).

Foto-foto lanskap Piaynemo begitu terkenal. Namun umumnya para wisatawan yang ke Piaynemo hanya berkunjung sesaat, sekedar mengambil gambar, termasuk berswafoto, lalu pulang. Pilihan utamanya adalah beristirahat dan menginap di Arborek. Jaraknya lebih kurang satu jam perjalanan air dari Piaynemo.

Arborek. Bagi penikmat wisata laut, siapa yang tidak kenal nama itu. Sejak 17 tahun lalu, kampung di pesisir laut yang jernih dan tenang ini sudah menjadi tujuan wisata.  

Fasilitas wisata air di sini terbilang lengkap; penginapan, snorkeling, diving dan lain-lain. Di sini, selain melihat beragam jenis ikan laut yang indah, terumbu karangnya pun luar biasa. Indah dan lestari.

Jalan desa berpasir putih, tapi tertata apik, bersih dan serasi. Warga kampung pun begitu ramah dan bersahaja.

Penginapan tersedia dalam bentuk home stay. Terdapat sembilan  keluarga yang memiliki home stay di Kampung Arborek. Tarifnya 350 ribu rupiah per orang per hari sudah terrmasuk makan tiga kali sehari. Soal makan, disini terdapat berbagai pilihan selera dan rasa, yang –tentu saja, beragam jenis kuliner khas pesisir (seafood).

Nomensen, Sekretaris Desa Arborek

Sebanyak Rp 50 ribu dari biaya home stay merupakan bagian untuk Asosiasi Stay Raja Ampat.

Menurut Nomensen, Sekretaris Desa Arborek, kawasan di Distrik Meos Mansuar – Kabupaten Raja Ampat tersebut sudah menerima Dana Desa yang dari pemerintah. “Sebagiannya dimanfaatkan untuk perbaikan kapal/perahu fiber agar terlihat lebih menarik dan aman bagi pengunjung,” ungkapnya.

Konservasi
Masyarakat Arborek sudah sadar ekosistem. Mereka melakukan konservasi dan menjaga pengrusakan lingkungan demi indahnya obyek wisata di kampung mereka. Nomensen pun  mengaku pernah diikutsertakan dalam pelatihan konservasi yang digelar oleh PKSPL-IPB yang bekerjasama dengan Bappenas – ICCTF di Papua Barat, khususnya Kabupaten Raja Ampat.

Maka jangan heran jika terumbu karang, padang lamun serta mangrove di bibir pantai Arborek masih terjaga kelestariannya. Beragam jenis ikan pun berkembang biak dengan aman. Bentuk dan warnanya sungguh menarik.

Selain itu, ikan-ikan tersebut seperti jinak, berenang dan mendekati setiap pengunjung yang berdiri di dermaga, dengan air yang jernih. Bening, tembus pandang ke dasar laut, dimana terumbu karang indah menyapa. Terasa bagai berdiri di atas sebuah aquarium raksasa.

Dan jangan lupa, bahwa Kampung Arborek meraih juara II Perlombaan Kampung Wisata tingkat nasional pada tahun 2021. Sebelumnya kampung pesisir di Distrik  Meos Mansuar Kabupaten Raja Ampat itu telah meraih juara Desa Wisata sebanyak tiga kali, baik di tingkat Kabupaten Raja Ampat maupun Provinsi Papua Barat.

Singkatnya, Arborek dan Piaynemo sungguh luar biasa mempesona disamping sederet obyek wisata bahari lainnya di Kabupaten Raja Ampat.  Maka cobalah berkunjung, maka pergilah ke Raja Ampat. Dan bagi penikmat ekowisata, ada kelakar; “Jangan mati sebelum ke Raja Ampat”.

Nah lho……

***Riz***

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *