Disamping kacang dan daunnya, buah jambu mete pun enak dan kaya nutrisi. Ini merupakan nilai tambah dari program reboisasi dengan jambu mete, terutama di lahan kering.
EANTAH mengapa disebut ‘jambu monyet’, padahal tanaman ini lebih banyak dimanfaatkan oleh manusia. Manfaatnya tidak bisa dipandang remeh, mulai dari bijinya yang disebut juga ‘kacang mede atau mete’, pohonnya sebagai kayu berkualitas, hingga daunnya yang bisa dijadikan sayuran (lalaban) serta obat herbal.
Jambu mete (Anacardium occidentale) merupakan tumbuhan tahunan yang banyak ditemukan di daerah kering. Tanaman ini banyak ditanam untuk program rebosisasi, karena itu produksi jambu mete Indonesia cenderung meningkat. Mengutip dari berbagai sumber, Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor utama mete dunia dengan negara tujuan ekspor India, dan Uni Eropa.
Kacang & Daun
Kacang mete atau mede sangat bermanfaat bagi tubuh, karena mengandung protein, karbohidrat, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1 dan juga vitamin C.
Sementara daun, terutama pucuknya sangat enak bila dimakan sebagai sayur (lalab).
Salah-satu manfaat daun jambu monyet ialah untuk mengatasi sembelit. Seperti diketahui, penyakit ini sangat sering diderita masyarakat Indonesia karena konsumsi makanan yang tidak baik dan kurang serat.
Selain itu, daun jambu monyet berfungsi efektif dalam mengatasi rematik. Hal ini karena ekstrak daun jambu monyet memiliki kandungan enzim flavonoid yang mampu meringankan rematik. Cara mendapatkan manfaatnya cukup mudah, cukup konsumsi ekstrak daun ini secara rutin.
Disamping kacang dan daunnya, buah jambu mete pun enak dimakan. Rasanya manis segar dan sedikit sepat. Sebagai buah, kambu monyet kaya akan nutrisi dan antioksidan yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh. Maka tak heran jika buah ini sangat baik dalam melawan penyakit. Bahkan, kandungan vitamin dari buah ini dapat menjadi obat alami untuk beberapa penyakit ringan, seperti pilek dan flu.
***Riz***